ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL

ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL - Hallo sahabat the life of the muslim world, pada kesempatan kali ini, kami akan bebragi ilmu tetang islam yang berjudul ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL, saya telah menyediakan semaksimal mungkin, artikel ini sehingga bisa bermanfaat untuk sahabat sekalian, maka dari itu jangan sungkan untuk komentar dan membagikan tulisa ini kempada yang lainnya.

Penulis : ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL
judul artikel : ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL

lihat juga


ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL

Awas Dimarahi Dosennya, PLAGIAT . hahaha
ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN  DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL
Oleh

KUSNADI

HIB89160
1996

  1. ABSTRAK
Skripsi ini berjudul analisis keterpautan antara alur latar, tokoh dan penokohan serta tema dan amanat. Adapun objek yang menjadi penelitian adalah cerita pantun Demung kalagan ( selanjutnya CPDK) yang dipantunkan oleh ki Kamal dari Lebak Wangi, kuningan. Dan telah di dokumentasikan oleh proyek penelitian pantun Ajip Rosidi tahun 1970. Aspek yang dibicarakan dalam penelitian ini adalah keterpautan antara unsure-unsur struktur, yang meliputi alur, latar, tokoh dan penokohan, tema dan amanat.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan memanfaatkan pendekatan structural Abrams, pendekatan ini memperlakukan karya sastra sebagai objek penelitian, karya sastra diperlakukan secara otonom.
Pengkajian ini, penulis memulai penelusuran dan pengumpulan, serta pemilihan data yang diperlukan untuk analisis, proses selanjutnya penulis melakukan pemahaman data-data yang telah ada berdasarkan tuju8an penelitian ini yaitu bagaimana unsure-unsur CPDK ini ? bagaimana keterpautan antara unsure-unsur structural cerita itu? Apa dan bagaimana makna  cerita pantun tersebut.
Berdasarkan hasil analisis, pertama ternyata CPDK ini mempunyai unsure-unsur cerita seperti pada cerita pantun pada umumnya, yang terdiri atas rajah pamuka, mangkat carita, nataan dan lelucon, serta rajah penutup.
Kedua keterpautan antara unsure-unsur structural dalam CPDK, ternyata wsangat koheren antara unsure yang satu dengan unsure yang lainnya dalam membentuk keutuhan ceritanya. Keterpautan antar unsure-unsur ini pun ternyata semakin memperkokoh atau mempertegas makna  atau isi ( tema dan amanat) cerita pantun ini, begitu pun sebaliknya, antara makna atau isi cerita dengan unsure structural lainnya juga terdapat keterpautan yang koherens dalam membangun keutuhan cerita pantun ini.
Terakhir CPDK ini memiliki tema sentral percintaan dan berdampingan dengan tema peluasan kekukasaan, sebagai tema samping. Serta mempunyai amanat tentang ajaran moral, secara umum bahwa kita hendaknya selalu menerima apa yang telah ditakdirkan-NYA

  1. PEMBATASAN MASALAH

Dalam hal ini penulis hanya akan melakukan penelitian terhadap beberapa unsure strukturnya saja, serta pertautan unsure-unsur tersebut terhadap pembentukan tema. Itu semua bagi penullis sangatlah menarik, mengingat bahwa unsure-unsur struktur suatu karya sastra mempunyai satu pertautan, keterjalinan antara satu unsure dengan yang lainny, sehingga menghasilkan satu jalinan cerita yang utuh.

  1. TUJUAN PENELITIAN
3.1    Tujuan Khusus
1.      Ingin mengangkat dan menjelaskan unsure-unsur CPDK
2.      Mengungkapkan keterpautan antara unsure-unsur structural yang terdapat dalam CPDK hingga dapat membentuk keutuhan cerita.
3.      mengungkapkan keterpautan antara unsure-unsur structural dengan tema dan amanat CPDK
4.      Mengungkapkan tema dan amanat yang terdapat dalam CPDK ini.

4. METODOLOGI

  1. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan metode ini penulis kemudian memilah, memilih, memerikan dan mengkaji objek penelitian sesuai dengan kebutuhan, sedangkan untuk memperoleh data-data nya penullis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
    1. Memilah, memilih dan memerikan unsure-unsur struktur CPDK
    2. Mengumpulkan keterikatan unsure-unsur struktur tadi
    3. Mencari bahan pustaka lain yang ada hubungannya denagn penelitian ini
    4. Pengkajian data sesuai dengan tujuan penelitian.
  1. Metode Kajian
Adapun metode yang digunakan dalam mengkaji penelitian ini adalah metode deskriptif dengan memanfaatke pendekatan objektif melalui teori structural, yang berusaha memahami dan mengakji karya sastra atas dasar strukturalnya (  Teeuw. 1989: 135)
Dengan analisis struktur ini penulis nantinya akan membongkar dan memaparkan secermat mungkin, serta mengkaji keterpautan dan keterjalinan semua unsure-unsur struktur yang membanngun CPDK, juga bagaimana keterpautannya unsure-unsur itu dengan tema dan amanat yang ada dalam cerita tersebut.

5. LANDASAN TEORI
Alasa pendekata structural dijadikan teori dalam menganalisis CPDK ini, karena penulis merasa bahwa teori ini sangatlah cocok dan mampu mengungkapkan suatu karya sastra. Adapun pendekatan yang akan digunakan adalah salah satu pendekatan structural model Abrams, dan penulis mencoba menitik beratkan pada pendekatan objektif. Dimana pendekatan ini menitik beratkan pada karya sastra sebagai suatu yang otonom.
Pendekatan objektif ini mengkaji unsure-unsur struktur yang membangun karya sastra itu sendir, yang merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan  secara timbal balik dan saling menunjang. Teeuw mengatakan “ dalam kajian structural yang justru sumbanngan yang diberikan oleh semua gejala pada keseluruhan makna dalam keterkaitan dan keterjalinannya.( 1984:136). Karya sastra menjadi suatu keseluruhan karena ada relasi timbal balik antara bagian-bagiannya dengan keseluruhan.
Jadi pada prinsipnya bahwa analisis structural in bertujuan untuk membongkar, memaparkan secermat mungkin, seteliti, semendetail dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsure dan aspek karya sastra yang sama-sama menghasilkan makna yang menyeluruh.

5. KESIMPULAN

setelah pengkajian terhadap CPDK selesai maka akhirnya penulis dapat menarik beberapa kesimpulan:
1.                          Struktur CPDk ini ternyata juga sama pada cerita pantun pada umumnya yang terdiri atas rajah pamuka, mangkat carita, nataan, dan lelucon serta rajah penutup
2.                          CPDK ini juga mempunyai unsure-unsur structural yang membangunnya seperti pada cerita lainnya terdiri atas alur, latar, tokoh dan penokohan, tema, amanat yang satu unsure dengan unsure lainnya mempunyai keterpautan saling mendukung dalam membentuk keutuhan ceritanya.
3.                          Keterpautan antara unsure-unsur structural pada CPDK ini ternyata sangat koheren, hal ini tergambar bagaimana tokoh dan penokohan raden munding Laya mantri yang disertai motif ceritanya membuka, membangun alur cerita dari satu latar ke latar yang lai, dan ditunjang oleh perubahan tokoh dan penokohan lain, menimbulkan permasalahan, konflik dan diakhiri dengan  penyelesaian yang baik menjadi CP ini terasa utuh dan logis
4.                          CP ini menceritakan prilaku tokoh raja negara yang belum takluk pada kekuasaan pakuan padjadjaran, berjuang membela permesuri ddan anak raja pakuan yang dibuang, dihanyutkan akibat fitnah dan kekejaman tokoh Nyi Angrum Ganda wayangsari dan Bima manggala, serta mempertemukan mereka kembali, kemudian secara sadar menyerahkan kembali dan menikahkaqn adik, juga negaranya kepada raja pakuan, R Munding Laya mantri.
5.                          Pada CPDk ini penulis menemukan oeran tokoh lengser yang biasanya berfungsi untuk menetralisisr kejenuhan jalan cerita dalam pementasan pagelaran cerita tersebut tidak banyak muncul dalam penceritaan .
6.                          CPDk ini memiliki tema cintaatau percintaan, sebagai tema sentralnya sedangkan tema sampingnya yaitu tema perluasan kekuasaan
7.                          Amanat yang terkandung  dalam CPDK ini yaitu tentang ajaran moral, hendaknya kita harus menghindari sifat iri hati, fitnah dan aniaya pada orang lain, janganlah menyimpang dari kebenaran. Amanat secara umumnya yaitu menggaris bawahi bahwa kita harus bersabar dan menerima takdir yang telah digariskannya.


DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR................................................................................................ i
ABSTRAK................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. v
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG.............................................................. viii

BAB I  PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1  Latar bel;akang masalah............................................................................. 1
1.2  Pembatasan Masalah................................................................................. 3
1.3  Tujuan penelitian ....................................................................................... 3
1.3.1        Tujuan umum........................................................................... 3
1.3.2        Tujuan khusus.......................................................................... 4
1.4  Metodologi................................................................................................ 4
1.4.1        Metode penelitian ................................................................... 4
1.4.2        Metode kajian......................................................................... 5
1.5  Landasan teori........................................................................................... 6

BAB II  KAJIAN TEORI............................................................................................ 8
2.1 Pengertian pantun................................................................................................... 8
2.2 Teori structural........................................................................................... 11
2.3 Unsur-unsur structural................................................................................ 13
2.4 Struktur pemaparan cerita pantun............................................................... 17
2.5 Ciri-ciri cerita pantun.................................................................................. 18

BAB III METODOLOGI............................................................................................ 19
3.1 Metode penelitian ..................................................................................... 19
3.1.1 studi pustaka........................................................................................... 20
3.1.2 Pengumpulan data................................................................................... 20
3.1.3 Pemilihan data......................................................................................... 21
3.1.4 Pemahaman data .................................................................................... 21
3.2    Metode kajian ......................................................................................... 22

BAB IV ANALISIS.................................................................................................... 23
4.1  Parafrase cerita pantun ....................................................................... 31
4.2  Unsur- unsure struktur pemaparan CPDK........................................... 31
4.2.1 unsur-unsur struktur CPDk.......................................................... 32
4.2.1.1 rajah pamuka.................................................................. 33
1.2.1.2  mangkat carita................................................................ 33
1.2.1.3  nataan............................................................................. 55
1.2.1.4  lelucon............................................................................ 59
1.2.1.5  rajah pamunah................................................................ 60

4.3 Keterpautan alur dengan latar………………………………………..65   
4.4 keterpautan alur dengan tokoh dan penokohan .......................................... 73
4.5 Keterpautan alur dengan tema ................................................................... 82
4.6 keterpautan alur dengan amanat.................................................................. 90
4.7 keterpautan  latar dengan tokoh dan penokohan ........................................ 92
4.8 keterpautan latar dengan tema ................................................................... 102
4.9 Keterpautan latar dengan amanat................................................................ 110
4.10 keterpautan tokoh penokohan dengan tema.............................................. 112
4.11keterpauatan tokoh penokohan dengan amanat.......................................... 120

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 123
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 123
5.2 saran..................................................................................................................... 125

SINOPSISI................................................................................................................. 127
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 130
LAMPIRAN DATA.................................................................................................... 132
RIWYAT HIDUP....................................................................................................... 142

















UNSUR MITIS DALAM NOVEL PUSAKA RATU TELUH KARYA MOH AMBRI
Oleh

KUSBAHTIAR

1996


ABSTRAK

Skripsi iniberjudul unsure mitis dalam noel pusaka ratu teluh karya Moh Ambri, dalam upaya mengungkapkan mistisme religiusitss dan mistisme yang bercorak akultisme ( ajaran ilmu gaib), yang terkandung dalam cerita tersebut meleaui kajian structural.
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif. Baik dalam penelitian maupun dalam kajian secara deskriptif pula, analisis dilakukan dengan memanfaatkan pendekatan objektif  melalui teori structural.
Hasil yang dicapai dari analisis tersebut adalah bahwa dalam PRT, dapat kita tafsirkan adanya suatu penghayatan mistik, selain bersifat okultisme ( golongan yang hendak menggunakan kekuatan gaib “ mistik” untuk memenuhi kepuasanbatinnya sendiri). Juga hal ini tidak terlepas dari penghayatan mistisme yang religius, yaitu pandangan atau sikap hidup yang mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan adanya penghayatan kemanunggalan dan kebenaran mutlak ( The ultimate truth) dari yang Illahi. Segala sesuatu dapat ditafsirkandengan : ( adanya usaha sebagai jalan untuk mengetahui sebagai kondisi kesadaran sebagai pengetahuanyang diperoleh lewat penghayatan mistik ).
Bila ditinjau dari segi komunikasi terletak pada segi-segi: hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan alam serta hubungan manusia dengan yang kuasa, dengan kata lain bahwa konsekuensi prilaku manusia yang diperbuatnya harus dapat dipertanggung jawabkan terhadap dirinya sendiri juga terhadap tuhan yang maha kuasa.
Relevansi dapat dijabarkan melalui kesadaran moral yang dilakukan oleh prilaku manusia dalam menjalai kehidupan di dunia ini, artinya bahwa perbuatan yang benar pada akhirnya akan terbukti kebenarannya, dan perbuatan yang salah akan terbukti pula kesalahannya, akibat perbuatan benar adalah kebaikan dan akibat perbuatan salah adalah keburukan.

PEMBATASAN MASALAH
Sebuah karya sastra terdiri atas beberapa unsure yang bersama-sama menyusun dan mewujudkannya. Penelaahannya dapat dilakukan dari berbagai segi :sejarah, filsafat, latar belakang, teknik, gayqa dan unsure-unsur lain yang akan sampai pada apresiasi.
Dari berbagai macam variable dia atas dapat mengaburkan perumusan masalah, untuk menghindari hal itu maka kajianini penting dibatasai masalahnya. Dengan tidak beranjak dari keterbatasan, penelitian ini dapat dipersempit ruang lingkupnya. Objek penelitian yang akan dikaji adalah novel PRT karya Moh Ambri dengan menekankan kepada segi mistisme religius atau mistisme yang bersifat magis melalui kajian structural. Dalam kajian diharapkan akan ditemukan :
1.      Makna simbolis apa myang terkandung dalam nvel PRT
2.      bagaiman penerapan mistis dalam novel  PRT

TUJUAN PENELITIAN

1.      Tujuan Khusus
1.      Mendeskripsikan ketejalinan struktur karya sastra dalam menunjang pemaparan mistis
2.      Mengetahui sejauh mana pemahaman mistis yang ada dalam PRT melalui kajian structural

METODOLOGI

1.      Meteode penelitian
Metode yang digunakan dalam menganalisis novel PRt  adalah  metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan data-data dari objek penelitian agar memudahkan dalam proses penganalisisannya. Menurut Winarno Surahmad , bahwa metode deskriptif tak terbatas pada pengumpulandaata tapiu meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data itu ( 1990:139) dengan langkah-langkaj yang ditempuh adalah 1) studi pustaka, 2) Pengumpulan data sesuai dengan objek penelitian, 3) interpretasi data
2.      Metode kajian
Metode kajian yang digunakan dalam menganalisis novel ini adalah teori structural yangbertumpu pada : alur, tokoh dan penokohan, latar, tema, amanat.
Analisis structural ini pada dasarnya beranggapan bahwa setiap karya sastra memiliki unsure-unsur sebagai pembentuk struktur yang pada setiap unsurnya saling menunjang keseluruhan. Teeuw mengatakan “ Bahwa segal unsure berkaitan satu dngan yang lain dimana setiap bagian atau aspek menyambung pada seluruh makna”.
Paham structural menyebutkan  bahwa menanggapi karya sastra objektif haruslah berdasarkan teks itu sendiri. Penelitian bagian-bagiannya harus menyangga keseluruhan atau sebaliknya. ( Sukada, 1987: 29)
Tugas analisis structural Teeuw secara gambalang menyebutkan “ Prinsipnya jelas bahwa analisis structural bertujuan untuk membongkr dan memaparkan secermat, seteliti, semendetail mungkin dan semendalammungkin, berkaitan dengan semua anasir dan aspek karya sastra bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh ( 1984: 135)
Selain itu ada teori yang mengacu pada Damono (1984), Luxemburg et,al ( 1986), Dresden ( 1965, dalam Teeuw 1987 ), Becker ( dalam sukada, 1987) schloes 9 dalam sukada 1987)
Dalam meneliti unsure-unsur mistik selain teori structural, juga ada teori sebagaimana yang dikemukakan oleh Harun nasution (1973), Abdullah ( 1975), Niels Murder ( 1973), Y.A surahardjo (1983), H M Arifin (1995) dan lain-lain.

SUMBER DATA
Bahan yang dijadikan sumber penelitian adalah novel PRT karya Moh Ambri, bandung: Ramat Cijulang (1985), tebal buku 148 halaman juga beberapa buku rujukan tentang mistis dan rujukan lainnya yang dianggap relevan dalam penelitian ini.

KESIMPULAN

setelah rampungnya pengkajian terdapat novel PRT maka dapt diambil kesimpulan berdasarkan keterpautan antara unsure-unsur latar, tokoh dan prnokohan, dan latar yang membangunnya, maka tema sentral yang terkandung dalam novel ini adalah tema moral, sedangkan tema sampingannya adalah penghianatan.
Amanat merupakan ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya agar mamapu berbuat baik,amanat-amanat yang terkandung dalam novel PRT ini secara rinci dapat disebutkan sebagai berikut: manusia harus selalu berpijak pada kebenaran,, hendaknya kita bersikap jujur dan setia kepada suami ataupun sesama, jangan lah kita ceroboh dalam melakukan sesuatu pekerjaan, hendkanya kita berani bersika, orang harus sadar potensi, kita harus mengendalikan diri pada hawa nafsu, jangan mengabaikan perintahorang tua, manusia harus selalu yakin dan percaya akan kebesarannya.
Untuk mistik sendiri kirany dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.                          Mistisme yang religius adalah pandangan atau sikap hidup yang mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan adanya penghayatan kemanunggalan dengan the ultimate truth.
2.                          dalam diri manusia adau ruang hidup yang kekal seluruh alam kodrat dengan segala dayanya hadir secara immanen dalam batin tanpa bata
3.                          Misti adalah suatu ilmu, ilmu gaib, ilmu batin yang mempelajari bagaimana seseorang dapat berhubungan denngan yang gaib.
4.                          Mistik berpangkal tolak pada ketunggalan hidup dan pada dua segi yang dimiliki manusia lahir, batin .
Adpun tujuan manusia mempelajari mistik dengan maksud:
1.      Untuk memperoleh ilmu gaib yang berhubungan dengan kesaktian
2.      Mengenal tuhan lebih dalam, ma’rifat dengan tujuan akhir mencintai dan dicintai kembali.
3.      membina pribadi sesuai dengan  ajaran agama (Islam)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
ABSTRAK................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2  Pembatasan Masalah................................................................................. 8
1.3  Tujuan Penelitian ....................................................................................... 9
1.3.1        tujuan umum.................................................................................. 9
1.3.2        tujuan khusus................................................................................. 9
1.4  Metodologi................................................................................................ 9
1.4.1        Metode penelitian.......................................................................... 9
1.4.2        Metode kajian............................................................................... 10
1.5  landasan teori............................................................................................. 10
1.6  sumber data............................................................................................... 12
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................. 13
2.1struktur....................................................................................................... 13
2.2 Struktur sebagai unsure.............................................................................. 16
2.3 Istilah mistik............................................................................................... 17

BAB III METODOLOGI............................................................................................ 22
3.1  Metode Penelitian...................................................................................... 22
3.1.1 Pengumpulan data............................................................................. 23
3.1.2 Pemilihan data................................................................................... 23
3.1.3 Pemahaman data............................................................................... 23
3.2  Metode kajian .......................................................................................... 23

BAB IV ANALISIS.................................................................................................... 25
4.1  Parafrase cerita.......................................................................................... 25
4.2  Hubungan alur yang menopang mistis.......................................................... 28
4.3  Hubungan tokoh dan penokohan yang menopang mistis.............................. 42
4.4  Hubungan latar yang menopang mistis......................................................... 55
4.5  Hubungan tema yang menopang mistis........................................................ 67
4.6  Hubungan amanat yang menopang mistis..................................................... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 81
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 81
5.2 Saran ........................................................................................................ 82

SINOPSIS.................................................................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 89
LAMPIRAN DATA.................................................................................................... 89
RIWAYAT HIDUP..................................................................................................... 90




















Demikianlah Artikel ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL

the life of the muslim world ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.

Anda sedang membaca artikel ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL dan artikel ini url permalinknya adalah https://jumro.blogspot.com/2010/09/analisis-terpautan-antara-alurlatar.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "ANALISIS TERPAUTAN ANTARA ALUR,LATAR, TOKOH DAN PENOKOHAN SERTA TEMA DAN AMANAT CERITA PANTUN DEMUNG KALAGAN KARYA KI KAMAL"