ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA

ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA - Hallo sahabat the life of the muslim world, pada kesempatan kali ini, kami akan bebragi ilmu tetang islam yang berjudul ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA, saya telah menyediakan semaksimal mungkin, artikel ini sehingga bisa bermanfaat untuk sahabat sekalian, maka dari itu jangan sungkan untuk komentar dan membagikan tulisa ini kempada yang lainnya.

Penulis : ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA
judul artikel : ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA

lihat juga


ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA

Judul               : ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA
Peneliti            : INA ALGINAWATI
NPM               : H1B89206

AWAS JANGAN PLAGIAT, Ke kanyahoan KU Kang Tedy 

Tahun lulus     : 1996


ABSTRAK
            Skripsi ini berjudul “Apek Sosial Tokoh Utama Dalam Novelet Buron Karya Aam Amilia” merupakan satu kajian tokoh dan penokohan.
            Penelitian terhadap novelet ini bertujuan untuk mengaji hubungan tokoh lain yang dapat menjadi penyebab terjadinya masalah serta aspek sosial yang terjadi pada tokoh utama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yang dapat menggambarkan data-data yang factual dan akurat mengenai sifat data-data serta fenomena dan keterangan yang terdapat pada objek penelitia. Sedangkan untuk mengkaji danmeneliti suatu karya sastra dan keseluruhan totalitas unsure-unsur karya tersebut, digunakan teori structural yang mengutamakan keseluruhan dan koherensi dari unsure-unsur pembentuk karya sastra.
            Penelitian terhadap aspek soaial yang melibatkan tokoh dan penokoha, dilakukan pula penelitian yang melibatkan latar yang ada dalam cerita.
            Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek sosial yanf terjadi pada tokoh utama ini, dipengaruhi oleh perkembangandan prinsip hidup yangdiperlihatkan oleh tokoh pembantu utama, yaitu Kehidupan yang dijalani harus bisa bertanggung jawab, baik secara moral maupun prinsip.

PEMBATASAN MASALAH

            Masalah ini bisa diteliti dari berbagai bidang, sesuai dengan tjuan yang akan dicapai. Maka yang menjadi pusat pengkajian utama difokuskan pada aspek soaial  yang berorientasikan pada masalah kejujuran, penokohan, alur dan latar. Latar ikut mempengaruhi dan membina karakteristik tokoh juga mencerminkan kehidupan sosial masyarakat pendukung budaya yang digambarkan dalan Buron.
            Pengkajian terhadap aspek sosial yang tersirat dalam cerita ini melibatkan pula suatiu penganalisaan terhadap struktur Buron yang secara keseluruhan, kesemuanya itu merupakan struktur yang saling membagun sehingga membentuk cerita yang utuh.

UJUAN PENELITIAN

            Penelitian ini bertujuan  untuk mengungkapkan aspek sosial tokoh utama yang berkaitan erat dalam masalah-masalah ynga terjadi di masyarakat. Masalah-masalah yang terdapat dalam Buron yang akan dikaji diantaranya masalah kejujran dalam hidup, kesetiaan seorang istri kepada suami, penyalhginaan kekuasaan dan kebahagiaan dalam hidup yang selalu didambaka manusia. Hal itu semua terjadi di dalam kehidupan dan relefansinya dengan dunia nyata yang terdapat dalan novelet Buron.

METODOLOGI

            Metodepenelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian adalah metode penelitian yang sifat deskriptif. Yang mendeskripsikan atau menggambatkan data-data yang factual dan akurat mengenai sifat-sifat serta keterangan dari fenomena yang terdapt pada aspek penelitian.
            Untuk memperoleh data-data yang berkenaan dengan objek penelitian melalui studi pustaka untuk lebih jelasnya langkah-langkah untuk usaha demikian adalah :
  1. stdi pustaka
  2. penelusuran struktur
  3. memilah dan memilih struktur,dan
  4. memahami dan menginterpretasikan data.

METODE KAJIAN

            Metode kajian yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah yaitu metode deskriptif dengan pendekatan objektif dan menggunakan teori structural. Untuk lebih jelasnya akan dibahas dalam bab selanjutnya yang khusus membicarakan metodologi penelitian ini.

LANDASAN TEORI
            Pendekatan structural dijadikan landasan teori dalam menganalisis novelet Buron, penggunaan pendekatan ini penulis anggapcockmuntuk dapat menggali karya karena saling mendukung
            Sebuah karya merupakan struktur, oleh karena itu structural dipergunakan untuk mendekatina, seperti yang dikemukakan oleh Teuw ( 1988 : 135 ) sebagai berikut :
“analisis structural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, sedetail, seteliti dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsure dan aspek karya sastra yang sama-sama menghasilkan makna menyeluruh”.
Penelitian terhadap strutur karya sastra inipun merupakan pendekatan yang dilakukan Abrams, salah satu pendekatan terhadap karya sastra merupakan suatu yang otonom dan didalamnya terdapat unsure –unsur yang yang merupakan suatu kesatuan yang terdapat kohrensi yang kuat. Sehingga peneltian objektif trhadap unsure-unsur yang terdapat dalam karya sastra yang otonom dan tidak terpengaruh oleh pengarang atau pembaca.
            Untuk mengupas dan mengkaji aspek sosia yang terdapat dalan Buron penulis meggunakan teori yang digunakan Supardi Djako Damono yanga akan dibahas lebih jauh pada baba dua.

SUMBER DATA
            Sumber data dalam penelitian ini adalah novelet Buron yang ditulis oleh Aam Amilia seorang penulis wanita yang cukup ternama.
            Buron dijadikan objek penelitian ini merupakan sebuah novelet yang menarik, diterbitkan pertama kali tahun 1983 oleh pustaka desentra bandung. Dalam hal ini penulis menggunakan Buron yang diterbitkan tahun 1983 oleh pustaka desentra bandung.

KESIMPULAN

            Setelah melalui pengkajian dan penelitian terhadap novelet Buron, maka ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil :
  1. kisah dalam cerita adalah kisah kehidupan manusia biasa yang hidup dengan fenomena dan masalah yang dialami dalam dunia nyata karya Aam Amilia tersebut menyentuh aspek aspek sosial yang menyangkut :
1). Jujur dalam hidup
2). Kesetiaan seorang istri pada suami
3). Penyalahgunaan kekuasaan, dan
4). Kebahagiaan
  1. cerita ini memunyai kelebihan menggambarkan bagaimana kehidupan rumah tangga dalam hal ini kehidupan rumah tangga Umi dan Andika yang diwarnai liku-liku masalah. Diperlihatkan bagaimana tokoh Umi dan Andikayang menjunjung tinggi kejujuran pada akhirnya mereka berbuat kebohongan karena desakan hidup kesetiaan Umi sebagai Seorang istri dapat kita jadikan contoh dalam mengarungi kehidupanrumah tangga.
  2. dewasa ini orang cenderung menilai seseorang dari segi lahiriyahnyasaja, hal ini dialami umi yang mendapat perlakuan buruk dari orang hanya Karen aberpakaian buruk dan kotor. Penggambaran nasib Umi ersebut secara tidak langsung membawa penbaca untuk tidak terpengaruh oleh tingginya kekuasaan jangan seenakya memperlakukuan manusia karena kita berkuasa dan memiliki kedudukan.
  3. setiap manuasia menginginkan hidup bahagia oleh karena itu manusia selalu berusaha untuk meraih kebahagiaan hidup. Seperti yang dialami Umi meskipun untuk meraih kebahagiaan ia hidup menderita tetapi berkat tekad dan perjuangannya kuat untuk meraih kebahagiaan ia akhirnya berhasik mendapatkan kembali kebahagiaannya.

 

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
BAB I              PENDAHULUAN
1.1.  latar belakang masalah
1.2.  pembatasan masalah
1.3.  tujuan penelitian
1.4.  metode penelitian
1.4.1.      metode penelitian
1.4.2.      metode kajian
1.5.  landasan teori
1.6.  sumber data
BAB II             KAJIAN TEORI
2.1. structural
2.2. aspek sosial
BAB III            METODOLOGI
3.1. metode penelitian
3.2. metode kajian
BAB IV           ANALISIS
4.1. paraprase cerita
4.2. aspek sosial
            4.2.1. kejujuran dalam hidup
            4.2.2. kesetiaan seorang istri terhadap suami
            4.2.3. penyalahgunaan kekuasaan
            4.2.4. kebahagiaan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. kesimpulan
5.2. saran
SINOPSIS
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP

Judul               : GAYA GODI SUWARNA DALAM MENGEKSPRESIKAN PERASAAN MELALUI SAJAK DALAM KUMPULAN SAJAK BLUES KERE LAUK

Nama              : EFFI EFFIANTI

NPM               : H!B91165
Tahun lulus     : 1996

ABSTRAK

            Skiripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat jian sidang  sarjana pada jurusan sastra sunda fakultas sastra universitas padjadjaran. Judul skripsi ini adalah Gaya Godi Suwarna Dalam mengekspresikan Perasaannya Melalui Sajak Dalam Kumpulan Sajak Blues Kere Lauk.
            Blues Kere Lauk adalah kumpulan sajak karya Godi Suwarna pada isi terdapat cirri khas jarang diketemukan pada sajak lain. Sajak yang ditulis oleh Godi ini berbentuk sepertyi prosaditulis dari tepi kanan dan berakhir pada tepi kiri halaman tidak ada bait dan larik yang terdapat pada sajak-sajak tersebut.
            Cirri khas yang lain adalah tema sajak yang banyak diambil dari nuansa-nuansa diluar budaya sunda meskipun ada sajak yang diambil dari nuansa-nuansa udaya sunda sebagai tema. Pilihan kata yang dipakai oleh Godo Suwarna juga lain dari yang lain. Dalam sajakya Godi menyelipkan kata-kata asing (inggris) apaila temanya berasal dari nuansa barat sajak dengan diksi seperti itu misalnyasajak dengan judul : Bohemian Rhapsody, teteapi ada juga sajak yang diambil dari uansa barat dengan tidak mencantumkan kata-kata asing (inggris), contoh sajak seperti itu adalah Rolling Stones, The End dan sajak lain yang mengambil nuansa barat sebagai pilihan kata, tetapi kata-kata asingnya tidak dicantumkan.
            Cirri khas tema sajak Godi yang lain adalah dibaginya sajak kedalam tiga tema yaitu aspek-aspek dengan tema kematian, sajak-sajak dengan tema cinta, dan sajak-sajak dengan tema kepedihan, eksistensial dalam menghadapi modus kehidupan tema-tema yang seperti itulah yang menjadi cirri khas Godi dalan sajakBlues Kere lauk.
            Seperti tema, nada dan perasaanpun menjadi cirri khas Godi dalam blues kere lauknya, pada bagian pertama sajak-sajaknya tidak begitu menggigit, seolah-olah itu baru pemanasan. Menginjak pada bagian kedua kepedihan eksistensial dalam menghadapi modus kehidupan, kemudian pada agia ketiga suasana, nada dan perasaan sajak mencapai puncaknya tetapi diakhir bagian sajak mulai menurun suasananya dan berganti menjadi keheingan, kedamaian dan ketentraman, ini disebabkan tema sajak terakhir yaitu kepasrahan diri kepada sang pecipta setelah sekian lama melupakan karena tenggelam dalam kehidupan yang penuh dosa.
            Blues kere lak ini akan mudah dimengerti maksud dan pesan yang terkandung didalamnya, apabila kita mengetahui cirri khas yang ada pada sajak-sajak tersebut.
            Metode yang digunakan dalan menganalisis Gaya Godi Suwarna dalam mengekspresikan perasaannya melalui sajak dalam kumpulan sajak blues kere lauk ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan objektif melalui analisis structural.

BATASAN MASALAH

            Dalam malaksanakan penelitian diperlukan keteraturan permasalahan yang akan dibahas, untuk itu perlu ada penegasan masalah yang sekalipun dapat memberikan gambaran kearah proses pemecahan masalah.
            Seperti yang dikemukan  oleh Winarno Surakhmad bahwa : memiliki masalah yang telah dirumuskan dengan jelas adalah suatu kondisi yang mempunyai fungsi tersendiri, yaitu :
a)      Ia memungkinkan peneliti untuk mulai menyusun laporan penelitian.
b)      Ia memungkinkan peneliti untuk mulai membuat rencana pemecahan.
c)      Ia memungkinkan peneliti untuk mengetahui apakah problem itu akhirnya terpecahkan dengan baik atau tidak( Winarno Surakhmad 1994 : 149).
Jadi didalam penelitian ini yang meniliti sajak juga harus mempunyai masalah yang dibahas.
Maka penulismenganggap bahwa masalah yang dibahas adalah ;
“Apakah gaya Godi Suwarna dalam mengekspresikan perasaannya dalam kumpulansajak Blues Kere Lauk itu tersirat pada sajaknya, dan gaya yang bagaimana yang ditampilkan Godi dalam sajaknya?”.
Pada penelitian ini diperlukan pembatasan masalah karena itu dalam penelian ini penulis menetapkan  masalah yang akan dibahas . yaitu mengenai gaya Godi Suwarna dlam mngespresikan perasaannya dalam kumpulan sajak Blues Kere Lauk.

TUJUAN KHUSUS PENELITIAN

            Tujuan khusus daripenelitian ini adalah menganlisis gaya Godi suwarna dalam mengeksprsikan perasaannya melalui sajak dalam kumpulan sajak Blues Kere Lauk.

METODOLOGI

            Dalam penelitian skripsi ini penulis menggukanakan metode penelitian deskriftip sebgai tahap awal penelitian menurut Winarno Surakhmad, metode penelitian deskriftip tidak terbatas pada pengumpulan data , tetapi meliputi analisis dan intirpretasi tentang arti data tu (1994 : 147).

SUMBER DATA

            Data-data yang dijadikanbahan untuk penelitian skripsi ini adalah kumpulan sajak Blues Kere Lauk karangan Godi Suwarna, diterbitkan pada tahun 1992 bulan november, dengan penerbit CV Geger Sunten Bandung. Buku yang dijadikn penelitian ini merupakan cetaka pertama.

LANDASAN TEORI

            Penulis dalam menganalisis karya sastra ini menggunakan teori strukturl sebagai langkah awal untuk menganalisis objek penelitian kumpulan sajak Blues Kere Lauk. Analisis struktural ini beranggapan atau seprti yang dikemukakan oleh A.Teeuw (1988 : 135) : “ analisis struktural bertujuan untk membongkar dan memaparkan secarmat,seteliti, sememndetel, dan semendalan mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua anasir dan aspek kary sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh:, selain itudigunakanjuga teori dan pendapat dari : Panuti Sujiman, Henry Guntur Tarigan, Aminnudin, Atar semi, Todorov, Luksemburg, yangsemuanya itu akan dijadikan dasar pijakandalam menganalisis dan menginterpretasikan perasaannya melalui sajak dalam kumpulan sajak blues kere lauk.

KESIMPULAN

            Kesimpulan dari analisis gaya Godi Suwarna dalam mengekspresikan perasaannya melalui sajak dalam kumpulan sajak Blues Kere Lauk adalah :
1)      gaya Godi Suwarna dalam mengekspresikan perasaannya melalui sajak dalam kumpulan sajak Blues Kere Lauk bisa dilihat dari struktur yang menjadi ciri khasnya. Struktur tersebut ialah diksi,imaji, dan ciri khas karya tema dan amanat.
2)      Diksi pada BKL dibgi menurut tiganuansa , yaitunuansa sunda, nuansa barat, dan nuansa unternasional. Sajak-sajak yang termasuk kedalam nuansa sunda adalah Papantunan, Sukasrana, Ruwana, Durmaning Durma, Pucung, Abimanyu. Sajak-sajak yang termasuknuansa barat adalah jenis Joplin, Lady Jane, Yesterday, Rolling Stones, Black Sabbath,dan Sympathy For The Devil. Sedangkan sajak-sajak yang termasuk nuansa internasional adalah Bohemin Rhapsody dan The End.
3)      Ciri dari sajak-sajak BKL adalh imaji yang hampir ada pada setiap sajak. Imaji tersebut dibagi tiga yaitu imaji visual, imaji taktil dan imaji audio itu semua karena pilihan kata yang dipakai penyair sangan tepat dan dibagi kedalam berbagai nuansa. Sehingga menudahkan pembaca mengumbar imajinya.
4)      Ciri dari sajak-sajak BKL yang lain adalh adanya tema yang dibagi kedalan tiga bagian. Tama-tema tersebut adalh tema cinta, tema kematian dan variasinya, dan tema kepedulian ekstensial dalam menghadapi kehidupan sosial.
5)      Ciri yang  terakhir adalahj tifologi sajak atau tata wajah yang seperti prosa.

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I              PENDAHULUAN
1.1.  latar belakang masalah
1.2.  batasan masalah
1.3.  tujuan penelitian
1.3.1.      tujuan umum
1.3.2.      tujuan khusus
1.4.  metodologi
1.4.1.      metode penelitian
1.4.2.      metode kajian
1.5.  sumber data
1.6.  landasan teori
BAB II             KAJIAN TEORI
2.1. sajak
2.2. gaya
2.3. struktur dan struktural
BAB III            METODOLOGI
3.1. metode penelitian
3.2. metode kajian
BAB IV           ANALISIS
4.1. diksi
4.2. imaji
4.2.1. imaji taktil
4.2.2. imaji visual
4.2.3. imaji auditif
4.3. ciri khas godi
4.4. tema
4.5. amanat
BAB V KESIMPULAN
5.1. kesimpulan
5.2. saran
SINOPSIS
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN





























JUDUL           : NOVEL JARO BANTAHAN KARYA TATANG SUMARSONO SATU KAJIAN STRUKTUAL
NAMA            : JUJUN HERLINA

NPM               : H1B90048

THN LULUS  : 1997

ABSTRAK

             Penelitian ini berusaha mengngkapkan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalamnovel Jaro Bantahan karya Tatang sumarsono yang terbit tahun 1994. unsur-unsur yang diteliti dari novel tersebut adalah alur, tokoh dan penokohan, latar, serta tema dan amanat.metode deskriftip dipergunakan dalam penelitian ini dengan berlandaskan teori striktural.
            Setelah melalui proses penelitian didapat suatu hassil penelitian sebagia berikut ;(1) alur cerita memanfaatkan kombinasi alur maju dan diselingi alur kilas balik, (2) para pelakunya dibagi melalui penokohan bulat dan wataknya begitu kompleks dari penokohandatar, (3) latarnya menganbil tempat diwilayah Banten sekitar tahun 1888; dan (4) tema diungkapkan mengenai resiko sebuah perjuangan yang menuntut pengorbanan dan didalamnya juga terdapat beberapa amanat yang disampaikan pengarang yang tercermin dalam perilaku tokoh-tokthnya.

BATASAN MASALAH

            Sebagaimana novel Jaro Bantahan mempunyai kandungan moral yang layak untuk diketahui dan diteladani. Apalagi bila dipahami lebih dalam lagi terkandung nilai-nilai perjuangan seorang manusia dalam menegakkan kebenaran dan keadilan dengan segala resiko yan dihadapinya.
            Untuk menggali nilai-nilai dan isinya itu, maka penulis mengadakan pengkajian. Adapun kajian yang digunakan adalah kajian struktural yang meliputi tokph, penokohan, latar, tema dan amanat. Unsur-unsur ini perlu dikaji karena merupakan struktur yang saling membangun dan melengkapi sehingga membentuk dan melengkapi sehingga membentuk suatu cerita.


TUJUAN PENELITIAN

  1. untuk mengethui struktur novel Jaro bantahan
  2. untuk mengetahui sejauhmana unsur-unsur seperti alur, tokoh dan penokohan, dan latar mendukung tema dan amanat.

METODOLOGI PENELITIAN

            Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode yang bersifat deskriftip. Metode deskriftip adalah metode yang bersaha mencari ciri-ciri atau sifat khas darii data objek penelitiab serta menguji data sesuai dengan kebutuhan.
            Untuk memperoleh data yang berkeneen dengan penelitian dilakukan suatu usaha melalui studi pustaka yang meliputi penelusuran struktur cerita, memilah dan memilih data dan menginterpretasikan data.



LANDASAN TEORI

            Untuk menangani permasalahan dan pec\nelitian ini yang dijadikan landasna teori yaitu struktural, yang menekankan karya sastra sebagai struktur yan bersifat otonom. Analisis struktural ini seperti yang dikatakan oleh A,Teeuw (1988 :135) bertujuan untukmembongkar dan memaparkan secerma, seteliti, semendetel dan semendalam mungkin keterkitan dan keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang bersama-sama meghasilkan makna menyeluruh. Lebih lanjuk ia ia mangatakanbahwa anlisis struktural bukanlah penjumlahan anasir-anasir seperti rima, inversi, sintaktik, metafor dan metonimi dengan segala macam peristilahan yang biasa terdapat dalam sajak atau dalam roman yang itu gejala yang berhubungan dengan waktu, aspek ruang, perwatakan, point of view, sorot balik, dan apa saja yang dipentingkan adalah sumbangan yang diberikan oleh semua gejala semacam ini pada keseluruhan makna dalam keterkaitan dan keterjalinan, juga dan justru antara berbagaitataran (fonik. Morfologis, sintaksis, semantik). Dari sanalah maka tujuan analisis struktural mengupas semendetel mungkin keseluruhan makna yan terpadu.

KESIMPULAN

            Setelah dilakukan pengkajian terhadap novel Jaro bantahan maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
  1. cerita yang diangkat dalam novel jaro bantahan ini adalah cerita tentang  seorang manusia yang mempunyai idealisme yang tinggi tentang kemerdekaan, ia tidak suka dijajah dan diperintah leh bangsapenjajah yaitu belanda. Karean itulah ia berontak dan melakukan perjuangan. Akibat dari pemberontakannya itu ia akhirnya dicari dan dikejar-kejar oleh bangsa belanda sebagai seorang buronan oleh tentara belanda. Namun dimata masyarakat ia adalah orang baik yang selalu menolong jika diperlukan.
  2. dari segi alur, novel ini mempunyai alur linier maju dari awal hingga akhir. Namun dalam alur yang linier ini tersisip pula alur flash back atau kilas balik yang menceritakan asal-usul dan masa lalu tokoh Bantah.
  3. dari segi tokoh, ada yang disebutkan namanya saja juga ada tokoh bulat dan tokoh datar. Toko bulatnya bantah / jaro bantahan / bagus daud dan tokoh datarnya yaitu ; Mas mandor, tasih, urdi, sapan sijangkung gede, istri urdi, letnan somer, sersan kaseger, dan tuan besar,
  4. penokohan yang digambarkan dalam novel jaro bantahan cuup beraneka. Tokoh bantahan merupakan tokoh yang memiliki sifat dan kerakter yang kuat, ia tampil sebagai seorang pejuang yang berdedikasi tinggi terhadap perjuangannya. Ia juga seorang manusia yang mempunyai tabiat yang  selalu menolong sesamanya sedangkan tokoh-tokoh datar mempunyai penokohan yang kuran menonjol bila dibandingkan dengan penokohan yang ada pada tokoh bulat.
  5. ada tiga  unsur yang digunakan dalam novel ini yaitu laar tempat, latr waktu, dan suasana yang dijadikan sebagai latar tempat dalam jaro bantahan adalah : sunai, hutan, rumah dan daerah seprti legokjulang, dan emplasemen,ci antin. Sedangkan tempat0tempat yang lainnya hanya disebutkan saja. Adapun latar waktunya yaitu berkisar pada awal kejadian pemberontakan Bantah yaitu pada hari senin,9 juli 1888. sedangkan waktu-waktu yang lebih spesifikasi lagi yaitu meliputi waktu sholat ( subuh, dzuhur, asar, maghrib ) waktu pagi, siang dan malam juga ada yang memakai petunjuk hari ini ( poe ieu ) serta masa lalu ( mangsa katukang ) semua ini merupakan waktu-waktu yang ada yang berkaitan erat dengan kejadian-kejadian serta aktivitas para tokoh yang ada dalam novel jaro bantahan, bagian latar ayng terkahir adalah suasana-suasana yang tampak dalam novel ini adalah suasana-suasana bingung, kesal dan jengkel, tegang dan memanas yang menimbulkan perkelahian, sepi, takut, gembira, sedih dan suasana ramah. Suasana-suasana ii sangat mendukung pada alur yang dibangun.
  6. kandungan tema dan amanat yang disampaikan pengarang cukup memberikan masukan yang berharga bagi pembacanya untuk memikirkan tentang arti perjuangan demi kebenaran, kebebasan hidup yang tidak dibelenggu oleh keserakahan para penjajah. Salah satu cara untuk mendapatkan semua itu, ia harus berjuang menegakan kebenaran dan keadilan walaupun untuk semua itu ia harus menanggung resiko.



DAFTAR ISI


ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I              PENDAHULUAN
1.1.  latar belakang
1.2.  batasan masalah
1.3.  tujuan penelitian
1.4.  metodologi penelitian
1.4.1.      metode penelitian
1.4.2.      metode kajian
1.5.  landasan teori
BAB II             KAJIAN TEORI
2.1.      struktural
2.2.      struktur karya sastra
2.2.1.      alur
2.2.2.      tokoh dan penokohan
2.2.3.      tema dan amanat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. metode penelitian
3.2. metode kajian
BAB IV ANALISIS
4.1. parafrase
4.2. alur
4.3. tokoh dan penokohan
4.3.1. tokoh
            4.3.1.1. tokoh bulat
            4.3.1.2. tokoh datar
4.3.2. penokohan
4.4. latar
4.4.1. latar tempat
4.4.2. latar waktu
4.4.3. suasana
4.5. tema dan amanat
4.5.1. tema
4.5.2. amanat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. kesimpulan
5.2. saran
SINOPSIS
DAFTAR PUSTAKA.
           


Demikianlah Artikel ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA

the life of the muslim world ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.

Anda sedang membaca artikel ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA dan artikel ini url permalinknya adalah https://jumro.blogspot.com/2010/09/aspek-sosial-tokoh-utama-dalam-novelet.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

2 Responses to "ASPEK SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVELET BURON KARYA AAM AMILIA"