Penulis : Upacara Pernikahan Adat Sunda
judul artikel : Upacara Pernikahan Adat Sunda
Upacara Pernikahan Adat Sunda
Upacara
Pernikahan Adat Sunda
Penulis:
Paula
Upacara
adat perkawinan bagi setiap suku tentu merupakan upacara yang sakral. Ada yang
sangat patuh pada adat Karuhun sehingga terdapat hal – hal tabu untuk ditinggalkan. Tetapi ada juga yang
agak longgar. Di masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa
Tengah, khususnya yang masih berdarah bangswan, tata cara dan aturannya masih
sangat ketat.
Demikian
halnya dengan upacara pernikahan adat Sunda, ada hal – hal yang masih
dipertahankan, tetapi ada pula yang sudah mulai dikurangi intensitasnya atau
bahkan ditinggalkan seperti tata cara adat saat melamar, nyawer, seserahan huap
lingkup, dll. Jika ada, prosesi – prosesi tersebut biasanya sudah mengalami
banyak perubahan atau disesuaikan dengan lingkungan jaman, situasi, kondisi,
dan kemampuan pemangku hajat.
Dalam
pernikahan adat Sunda, ada beberapa prosesi yang harus dilakukan sebelum hari
pernikahan tiba seperti prosesi neundeun omong, ngalamar (lamaran), seserahan,
dan ngeuyuk seuruh. Kemudian upacara yang dilakukan setelah akad nikah yaitu mumunjungan,
saweram nicak endog, buka pintu, dan yang terakhir adalah huap lingkung.
Neundeun
omong merupakan kunjungan orang tua dari pihak pria pada orang tua perempuan
dimana orang tua laki – laki memberi pesan bahwa si perempuan akan dilamar oleh
anaknya. Kunjungan yang kedua adalah ngalamar yang dilakukan untuk meminang
calon pengantin wanita dan membahas rencana pernikahan. Sedangkan seserahan
merupakan proses penyerahan calon pengantin pria pada calon mertuanya agar
dinikahkan pada calon pengantin perempuan.
Ngeuyeuk
seureuh merupakan prosesi untuk mengait- ngaitkan sirih. Prosesi inti adalah
akad nikah yang merupakan perjanjuan antara kedua mempelai. Syarat – syarat
akad nikah adalah ijab kabul, saksi, wali nikah, dan mas kawin. Setelah itu
diadakan mumunjungan yang merupakan sungkem pada orangtua mempelai untuk
meminta doa restu atas pernikahan mereka.
Prosesi
sawer dilakukan oleh kedua mempelai. Mereka duduk di depan rumah dan dipimpin
oleh juru sawer dan menaburkan isi bokor pada dua pengantin dan tamu undangan.
Bokor tersebut berisi beras kuning, bunga, uang receh, permen, dan dua buah
lipatan sirih.
Demikianlah Artikel Upacara Pernikahan Adat Sunda
the life of the muslim world Upacara Pernikahan Adat Sunda, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Upacara Pernikahan Adat Sunda"
Post a Comment