Penulis : Tradisi Ruwatan, Memohon Keselamatan Agar Terhindar Dari Batara Kala
judul artikel : Tradisi Ruwatan, Memohon Keselamatan Agar Terhindar Dari Batara Kala
Tradisi Ruwatan, Memohon Keselamatan Agar Terhindar Dari Batara Kala
Tradisi Ruwatan, Memohon Keselamatan Agar Terhindar Dari
Batara Kala
Penulis: Paula
Ruwatan adalah salah satu ritual tradisional di Jawa yang
dilakukan agar orang dapat terbebas dari berbagai macam kesialan hidup dan
nantinya dapat hidup sejahtera dan bahagia. Ritual ruwatan yang paling terkenal
sejak zaman kuno adalah Ruwatan Murwakala. Dalam ritual ruwatan ini diadakan
pagelaran wayang kulit yang menceritakan Murwakala dimana orang – orang yang
masuk kategori sukerto diruwat agar dapat terbebas dari berbagai ancaman dari
Betara Kala atau raksasa besar yang manakutkan dan kejam yang suka memangsa
sukerto.
Sebelum upacara ruwat dilaksanakan, ada beberapa hal yang
sudah harus dipersiapkan di tempat upacara yaitu para sukerto yang mengenakan
pakaian serba putih. Warna putih dari pakaian tersebut melambangkan kesucian.
Selain para sukerto juga ada orang tua para sukerto yang mengenakan pakaian
adat, seorang dalang sepuh untuk melakukan upacara ruwatan yang lengkap dengan
seperangkat panggung dengan gamelan, wayang kulit, parap penabuh dan para
sinden. Selain itu pihak penyelenggara ruwatan juga harus menyiapkan sesaji
yang dibutuhkan.
Dalam upacara adat tersebut, para sukerto diantar oleh
orang tuanya dan diterima oleh dalang yang akan melakukan ruwatan. Salah satu
orang tua sukerto atau orang khusus yang ditunjuk menyerahkan para sukerto pada
dalang untuk diruwat. Prosesi serah terima berjalan khusuk dan juga diiringi
dengan aroma dupa ratus yang dibakar sehingga suasananya terasa sakral.
Kemudian para sukerto duduk dibelakang kelir wayang. Selama pagelaran sukerto
bersikap santun, memperhatikan cerita, dan mendengarkan nasihat, kidung dan doa
– doa yang diucapkan oleh Dalang. Sementara itu orang tua sukerto duduk dekat
dengan putra – putrinya.
Secara garis besar ada tiga macam kelompok sukerto yaitu
sukerto karena kelahiran, sukerto karena berbuat kesalahan, dan sukerto karena
dalam hidupnya mengalami banyak musibah. Sukerto karena kelahiran adalah anak
tunggal, anak kembar, anak yang lahir saat tengah hari, lahir saat matahari
terbenam, dll. Sukerto karena berbuat salah bisa karena disengaja ataupun tidak
sengaja melakukan kesalahan misalnya memecahkan gandhik atau menjatuhkan
dandang saat memasak nasi. Kategori ketiga yaitu sukerto yang dalam hidupnya
banyak mengalami musibah, orang – orang tersebut biasanya sering mengalami
kesialan, penyakit, dan sering terancam bahaya.
Demikianlah Artikel Tradisi Ruwatan, Memohon Keselamatan Agar Terhindar Dari Batara Kala
the life of the muslim world Tradisi Ruwatan, Memohon Keselamatan Agar Terhindar Dari Batara Kala , mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Tradisi Ruwatan, Memohon Keselamatan Agar Terhindar Dari Batara Kala "
Post a Comment