Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo

Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo - Hallo sahabat the life of the muslim world, pada kesempatan kali ini, kami akan bebragi ilmu tetang islam yang berjudul Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo, saya telah menyediakan semaksimal mungkin, artikel ini sehingga bisa bermanfaat untuk sahabat sekalian, maka dari itu jangan sungkan untuk komentar dan membagikan tulisa ini kempada yang lainnya.

Penulis : Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo
judul artikel : Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo

lihat juga


Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo

Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo
Penulis: Paula
Upacara adat Mahesa Lawung merupakan salah satu kebudayaan Jawa yang sudah berlangsung secara turun temurun dari generasi ke generasi. Upacara adat ini adalah produk peradaban Jawa yang tetap memperlihatkan kearifan lokal karena mengajarkan agar manusia mempedulikan lingkungan dan tidak bodoh seperti kerbau yang kepalanya di tanam sebagai sesaji utama dalam upacara adat tersebut. Tradisi ini merupakan tradisi rutin yang dilakukan oleh Keraton Solo.
Upacara adat tersebut biasanya di gelar oleh Keraton Surakarta setiap Senin atau Kamis pada akhir bulan Rabingulakir atau Jumadilakir sesuai dengan perhitungan kalender Jawa. Dalam upacara ini isinya adalah doa permohonan agar negara diberikan keselamatan. Biasanya, doa dipimpin oleh sesepuh dari abdi dalem Keraton. Narasi doa yang disampaikan dalam upacara ini juga cukup panjang karena merangkum dari unsur Islam, Hindu, dan Buddha.
Adanya perpaduan tersebut merupakan bentuk dari kearifan Jawa. Jika doa wilujengan atau doa mohon keselamatan tersebut diucapkan secara penuh, kalimat doa tersebut memerlukan waktu 3 jam untuk selesai diucapkan. Biasanya doa wilujengan nagari tersebut dilakukan di Sasana Sewaka atau Bangsal Maligi, Sitinggil Lor, atau sesampainya di Krendawahana.
Prosesi upacara Mahesa Lawung ini biasa dipadati oleh warga maupun orang – orang yang ingin menyaksikan bagaimana prosesi upacara ini berlangsung. Kepala kerbau diiringi oleh ratusan pengarak prosesi dari Keraton Surakarta. Biasanya upacara ini berlangsung dari pagi hingga siang. Sebenarnya yang dikubur dalam upacara tersebut tidak hanya kepala kerbau saja. Simbol kebodohan lain yang ikut dikubur adalah bagian jerohan dan jenis – jenis yang tidak baik dikonsumsi oleh manusia yang masuk dalam kategori kutu walang ataga.
Sebenarnya upacara Mahesa Lawung ini pertama kali dilakukan karena ungkapan syukur dari Paku Buwono XII karena seratus hari setelah dideklarasikan nagari Surakarta Hadiningrat pada 17 Februari 1745 tersebut tidak mengalami halangan dan selamat tanpa aral. Sementara itu Doa Mahesa Lawung yang biasa dikenal dengan Raja Wedha tersebut diciptakan oleh Sunan Bonang yang merupakan salah satu anggota Wali Sanga.


Demikianlah Artikel Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo

the life of the muslim world Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.

Anda sedang membaca artikel Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo dan artikel ini url permalinknya adalah https://jumro.blogspot.com/2013/03/upacara-adat-mahesa-lawung-keraton-solo.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Upacara Adat Mahesa Lawung, Keraton Solo"