Penulis : Upacara Nyadran, Budaya Jawa Untuk Menghormati Leluhur
judul artikel : Upacara Nyadran, Budaya Jawa Untuk Menghormati Leluhur
Upacara Nyadran, Budaya Jawa Untuk Menghormati Leluhur
Upacara Nyadran, Budaya Jawa Untuk Menghormati Leluhur
Penulis: Paula
Upacara Nyadran merupakan ritual rutin yang diadakan
setiap tahun sekali biasanya pada bulan ruwah pada kalender Jawa atau sebelum
puasa. Ritual nyadran merupakan salah satu budaya Jawa yang sudah dilakukan sejak
ratusan tahun.
Upacara nyadran adalah salah satu bentuk penghormatan
kepada para leluhur. Dalam kitab Negara Kertama, istilah nyadran berasal dari
kata srada yang artinya peringatan 12 hari kematian. Syukuran yang dilengkapi
doa adalah ritual inti dalam upacara nyadran. Upacara ini dilakukan sebagai
timbal balik atas rejeki yang sudah diperoleh selama ini dan memohon rejeki
yang lancar untuk yang akan datang.
Tradisi Nyadran menurut catatan sejarah hampir mirip
dengan tradisi craddha yang dilakukan pada masa Kerajaan Majapahati. Persamaan
dari kedua tradisi ini adalah sama – sama ritual yang berhubungan dengan para
leluhur atau nenek moyang yang sudah meninggal dengan memberikan sesaji dan
pengorbanan.
Masyarakat Jawa tradisional memiliki kepercayaan bahwa
para lelugur yang sudah meninggal sebenarnya masih ada dan ikut mempengaruhi
kehidupan keturunannya. Oleh sebab itu, masyarakat di Jawa sangat memperhatikan
waktu, hari pasaran, dan tanggal meninggalnya para leluhur mereka
Saat Islam masuk ke Pulau Jawa, banyak tradisi Hindu –
Buddha bercampur dengan ajaran Islam, terutama saat Walisongo menyebarkan agama
Islam di Jawa. Suksesnya ajaran Islam yang berkembang di Jawa juga menghasilkan
beberapa perpaduan ritual, salah satunya adalah tradisi sraddha yang berubah
menjadi nyadran. Makna nyadran dari sraddha juga mengalami pergeseran menjadi
ritual wujud penghargaan dan pelaporan pada bulan Nisfu Sya’Ban. Menurut ajaran
Islam, bulan Sya’ban yang datang sebelum bulan Ramadhan adalah bulan pelaporan
amal perbuatan manusia di dunia sehingga nyadran adalah upacara keagamaan yang
masih dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional yang menganggap arwah leluhur
datang dan di sisi lain nyadran adalah proses berdoa pada Tuhan.
Dalam perkembangannya, dalam upacara nyadran ditambah
dengan tahlilan dan berdoa pada Tuhan. Tradisi ini juga diwujudkan dengan
kegiatan keagamaan misalnya berziarah ke makam leluhur. Kegiatan dalam ziarah
ke makam biasanya termasuk memanjatkan doa permohonan ampun, menaburkan bunga,
dan membersihkan makam para leluhur. Peserta nyadra biasanya juga membawa
makanan berupa apem, tumpeng, ingkung, jajanan pasar, pisang raja, dan kolak ke
pemakanan.
Demikianlah Artikel Upacara Nyadran, Budaya Jawa Untuk Menghormati Leluhur
the life of the muslim world Upacara Nyadran, Budaya Jawa Untuk Menghormati Leluhur, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Upacara Nyadran, Budaya Jawa Untuk Menghormati Leluhur"
Post a Comment