Penulis : Tradisi Brokohan Untuk Syukuran Bayi Baru Lahir
judul artikel : Tradisi Brokohan Untuk Syukuran Bayi Baru Lahir
Tradisi Brokohan Untuk Syukuran Bayi Baru Lahir
Tradisi Brokohan Untuk Syukuran Bayi Baru Lahir
Penulis: Paula
Bagi masyarakat di Jawa, brokohan merupakan salah satu
ritual tradisional yang dilakukan saat bayi baru lahir. Brokohan itu sendiri
termasuk dalam rangkaian upacara kehamilan. Tujuan dari ritual adat ini adalah
untuk mensyukuri rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa karena bayi sudah lahir dengan
sehat dan selamat. Selain itu upacara ini juga merupakan upacara selamatan atau
memohon agar bayi diberi keselamatan dan kelak dapat menjadi anak yang baik
Dalam ritual ini, ada beberapa perlengkapan sesaji yang
harus disediakan. Sesaji untuk bayi laki – laki dan bayi perempuan tidak sama.
Untuk bayi laki – laki sesaji yang digunakan adalah ayam betina yang belum
pernah kawin sedangkan untuk bayi perempuan sesajinya adalah ayam jantan yang
belum pernah kawin. Sesajian lain baik untuk bayi laki – laki dan bayi
perempuan adalah jenang baro – baro, bunga raken, jenang putih, dan jenang
merah putih.
Prosesi ritual selamatan ini dilakukan saat bayi berusia
satu hari. Kemudian selamatan ini juga dilanjutkan dengan kenduri yang
mengundang para tetangga sekitar. Untuk selamatan ini yang datang hanya kaum
wanita saja. Dalam upacara selamatan, dilakukan prosesi pemotongan ayam.
Prosesi ritual diatas adalah prosesi brokohan secara
umum. Namun sebenarnya perlengkapan upacara brokohan untuk bangsawan dan
golongan rakyat biasa berbeda. Untuk golongan bangsawan, perlengkapan yang
diperlukan untuk brokohan adalah telur mentah, dawet, sayur menir, sekul
ambeng, pecel dengan lauk ayam, jeroan kerbau, kembang setaman, beras dan
kelapa.
Sementara itu untuk golongan rakyat biasa, perlengkapan
yang dibutuhkan adalah nasi ambengan yang berisi nasi dan sayur berserta lauk
pauknya yaitu peyek, tempe, bihun, sambel goreng, pecel ayam, dan sayur menir.
Upacara permohonan agar bayi kelak menjadi anak yang baik
dimulai dengan mengubur air – ari, kemudian menyediakan sesaji brokohan yang
kemudian dibagikan pada para tetangga sekitar. Brokohan yang diberikan pada
tetangga biasanya telur ayam mentah, kelapa setengah buah, gula jawa setengah
tangkep, dawet, bunga mawar, bunga melati, dan bunga kantil. Ibu yang baru saja
melahirkan juga harus menghindari makanan pantangan yaitu sayur bersantan,
telur asin, telur ikan tawar, dan sambal.
Demikianlah Artikel Tradisi Brokohan Untuk Syukuran Bayi Baru Lahir
the life of the muslim world Tradisi Brokohan Untuk Syukuran Bayi Baru Lahir, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Tradisi Brokohan Untuk Syukuran Bayi Baru Lahir"
Post a Comment