Penulis : Sekaten Hiburan Rakyat Yogyakarta dan Surakarta
judul artikel : Sekaten Hiburan Rakyat Yogyakarta dan Surakarta
Sekaten Hiburan Rakyat Yogyakarta dan Surakarta
Sekaten Hiburan Rakyat
Yogyakarta dan Surakarta
Penulis: Paula
Di Yogyakarta dan
Surakarta, Sekaten adalah tradisi turun temurun yang sebenarnya sudah ada sejak
masa Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Sebagai
kerajaan baru, Demak ingin menunjukkan eksistensinya untuk menyebarkan agama Islam
yang saat itu belum berkembang pesat di Jawa. Walisongo sebagai penasehat
spiritual kerajaan kemudian menciptakan tradisi Sekaten.
Sekaten merupakan
perayaan yang dilakukan untuk menyambut lahirnya Nabi Muhammad SAW. Gamelan
digunakan sebagai media untuk menarik perhatian masyarakat di sekitar. Kala
itu, gamelan hanya dimainkan untuk acara – acara tertentu seperti ulang tahun
raja, kelahiran putra putri raja, penyambutan tamu, kenaikan tahta, dan acara –
acara sakral lainnya. Saat gamelan ditabuh, masyarakat akan datang berbondong –
bondong dan saat itulah Walinsongo akan melakukan syiar.
Gamelan sekaten dibunyinkan mulai dari 5
sampai 11 Mulud bulan Jawa. Pada tanggal 12 mulud tersebut akan diadakan Grebeg
Mulud sebagai puncak perayaan sekaten. Sebelum puncak acara akan digelar
pembacaan doa. Dalam acara sekaten ini, ada dua gamelan yang ditabuh yaitu Kyai
Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Gamelan tersebut akan ditabuh secara
bergantian setiap harinya.
Para penabuh
gamelan sebelumnya juga harus berpuasa. Selain itu gamelannya juga diberi
sesaji seperti buah pisang, menyan, dan kembang setaman. Karena semakin banyak
masyarakat yang datang untuk menyaksikan Sekaten. Para Wali akhirnya
menginjinkan para penduduk untuk berjualan saat acara tersebut. Beberapa
makanan yang dijual dalam acara tersebut adalah nasi liwet, wedang ronde, cabuk
rambak, telur asin, kinang, dan kembang setaman. Semuanya dijual di pelataran
masjid. Sementara itu makanan – makana lain seperti bakso, jenang dodol, dan
mainan dijual di luar masjid.
Sekaten saat ini sudah banyak berubah dan mengalami
perkembangan baik dari pelaksanaannya dan tujuannya. Jika dulu Sekaten adalah
sarana kekuatan politik dan penyebaran agama, Sekaten sekarang menjadi hiburan
rakyat dan tetap mempertahankan tradisi turun termurun. Namun, masih banyak
masyarakat yang percaya bahwa jika mereka datang ke Sekaten, mereka akan
mendapat berkah walaupun ada juga masyarakat yang kesana karena hanya ingin
mendapat hiburan semata.
Demikianlah Artikel Sekaten Hiburan Rakyat Yogyakarta dan Surakarta
the life of the muslim world Sekaten Hiburan Rakyat Yogyakarta dan Surakarta, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Sekaten Hiburan Rakyat Yogyakarta dan Surakarta"
Post a Comment