Penulis : Sejarah Mata Uang Dinar dan Dirham
judul artikel : Sejarah Mata Uang Dinar dan Dirham
Sejarah Mata Uang Dinar dan Dirham
Sejarah Mata Uang Dinar dan Dirham
Penulis: Paula
Dinar dan Dirham merupakan mata uang kuno yang masih
digunakan di beberapa negara sampai saat ini. Uang merupakan alat tukar yang
sudah dikenal selama ribiuan tahun. Seperti dalam sejarah mesir kuno, bentuk
standar alat tukar adalah uang perak dan emas yang diperkenalkan oleh Julius
Caesar dari Romawi.
Di dunia Islam, uang perak dan emas dikenal dengan
istilah Dinar dan Dirham. Mata uang ini sudah diperkenalkan sejak masa awal
perkembangan Islam untuk kegiatan muamalah maupun ibadah sepeti diyat dan zakat.
Standarisasi
berat uang dirham dan dinar mengikuti Hadits Rasullulah SAW. Sekitar tahun 642
M pada masa Umar bin Khattab, bersamaan
dengan percetakkan dirham pertama, standar hubungan berat antara perak dan emas
dibakukan yaitu berat tujuh dinar setara dengan sepuluh dirham.
Sementara itu
berat satu dinar sama dengan satu mitsqal. Dari dinar yang ada di museum,
setelah ditimbang, berat mata uang satu dinar Islam yang diterbitkan oleh
Khalifah Abdul Malik bin Marwan adalah 4,25 gram. Berat uang ini sama dengan
uang Byzantium yang dikenal dengan Solidos dan uang Yunani yang disebut dengan
Drachma.
Maka bisa
dirumuskan bahwa berat satu dirham adalah 2,975 gram. Hingga pertengahan abad
ke-13. Sejarah menunjukkan bahwa mata uang emas yang relatif standar digunakan
secara luas baik di negara Islam maupun non Islam. Hal ini tentu tidak mengherankan
karea sejak awal perkembangan mata uang ini, kaum muslimin sudah banyak yang
melakukan perjalanan ke negeri – negeri yang jauh.
Akhir abad
ke-13, Islam sudah mulai merambah kawasan Eropa. Hal ini ditandai dengan
munculnya kesultanan Utsmaniyah di Turki. Kesultanan ini mencapai puncak
kejayaan pada tahun 1453 M saat Sultan Muhammad Al Fatih berhasil menakhlukan
Konstantinopel sehingga terjadilah penyatuan kekuasaan – kekuasaan kesultanan
Utsmaniyah.
Sejak abad ke
13 sampai awal abad ke 20, dirham dan dinar adalah mata uang yang paling banyak
digunakan. Penggunaan mata uang dirham dan dinar meliputi wilayah – wilayah
kesultanan Utsmaniyah yaitu wilayah Eropa bagian timur dan Selatan, sebagian
Asia, dan Afrika bagian utara.
Demikianlah Artikel Sejarah Mata Uang Dinar dan Dirham
the life of the muslim world Sejarah Mata Uang Dinar dan Dirham, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Sejarah Mata Uang Dinar dan Dirham"
Post a Comment