Penulis : Ciri Khas Batik Kalimantan / The Hallmark Of Borneo Batik / order : thomas +6281349545000
judul artikel : Ciri Khas Batik Kalimantan / The Hallmark Of Borneo Batik / order : thomas +6281349545000
Ciri Khas Batik Kalimantan / The Hallmark Of Borneo Batik / order : thomas +6281349545000
Batik merupakansalah satu warisan budaya asli di Indonesia yang harus dilestarikan. Setiap
provinsi di Indonesia memiliki ciri khas corak masing – masing sehingga dapat
dibedakan antara motif batik dari Jawa dengan motif batik Kalimantan. Batik
Kalimantan ternyata juga memiliki corak yang bagus dan mengandung makna yang
cukup dalam. Batik Kalimantan dikenal dengan sebutan sasirangan. Berdasarkan
cerita rakyat yang berkembang, kain sasirangan pertama kali dibuat pada abad ke
16. Awalnya batik tersebut hanya digunakan untuk ikat kepala atau ikat pinggang
bagi kaum laki – laki dan digunakan sebagai selendang, kerudung, atau kemben
oleh kaum wanita.
Sama seperti
motif batik dari Yogyakarta, Sasirangan dulu juga hanya boleh dikenakan oleh
golongan tertentu sehingga sasirangan dapat menggambarkan suatu golongan atau
strata sosial orang yang mengenakannya. Pada perkembangannya, Sasirangan juga
digunakan sebagai pakaian adat untuk upacara tertentu. Namun, saat ini kain
tersebut dapat dikenakan oleh siapa saja. Bahkan, Sasirangan juga dijadikan
sebagai souvenir khas Banjarmasin.
Motif sasirangan
yang paling umum dijumpai adalah Mandau dan Enggang. Mandau adalah senjata khas
suku Dayak sedangkan Enggang adalah burung elang asal Kalimantan. Batik
Sasirangan lebih menonjolkan pada warna – warna ang terang dan ceria seperti
warna hijau stabilo, orange, merah, dan warna cerah lainnya. Hal ini tentumenjadi ciri khas tersendiri bagi batik Kalimantan karena warna – warna batik
biasanya selalu identik dengan warna – warna tua.
Batik Shaho
merupakan batik khas Balikpapan, Kalimantan Timur. Motif yang digunakan dalam
batik tersebut mengadopsi motif dayak kenyah yang lebih banyak menggambarkan
motif tumbuh – tumbuhan yang biasa diaplikasikan pada ukiran kayu khas suku
dayak.
Pantangan
masyarakat setempat saat membuat motif pada batik Shaho adalah tidak boleh
membuat motif dengan objek bernyama misalnya manusia dan binatang. Hal ini
berhubungan dengan kepercayaan penduduk setempat. Walaupun batik Shaho tidak
sepopuler Sasirangan, batik Shaho memiliki ciri khas yang unik walaupun
motifnya sangat terbatas yaitu hanya sebatas obyek tumbuhan dan motif ukiran
sederhana.
Batik is one of Indonesia's cultural heritage that should be preserved. Every province in Indonesia has a characteristic pattern of each so that it can be distinguished between the motifs of Javanese batik motifs of Borneo. Borneo batik turns to have a nice complexion and contain enough in meaning. Borneo Batik is known as sasirangan. Based on the folklore that evolved, and sasirangan were first created in the 16th century. Originally batik was only used for headbands or belts for men – men and used as scarves, hoods, or a kemben by women.
Just like batik motif from Yogyakarta, Sasirangan also should only be worn by a particular group so that sasirangan can describe a group or social strata of the person wearing it. In its development, Sasirangan is also used as a custom clothing for certain ceremonies. However, currently these fabrics can be worn by anyone. In fact, Sasirangan also serve as souvenirs typical of Banjarmasin.
Motive sasirangan of the most common is the Mandau and 63. Mandau is weapons characteristically Dayak tribe while 63 are Eagle Kalimantan. Batik Sasirangan more accentuated on the color – color bright and cheerful like ang green color highlighter, orange, red, and other bright colors. It has certainly become the hallmark for Borneo batik because color – color batik is usually always synonymous with color – the color of old.
Shaho batik batik is typical of Balikpapan, East Kalimantan. The motif used in batik motif adopted the dayak kenyah which more describes the motive to grow – regular plant applied on wood carvings typical of dayak.
The restrictions of local communities when making batik motif on Shaho was not to be made a bernyama object instance with the motive of man and beast. It is associated with the belief of the local people. Although not as popular as Shaho Sasirangan batik, batik Shaho has its unique characteristics even though the motive was strictly limited to IE only as objects of plants and simple carving.
Demikianlah Artikel Ciri Khas Batik Kalimantan / The Hallmark Of Borneo Batik / order : thomas +6281349545000
the life of the muslim world Ciri Khas Batik Kalimantan / The Hallmark Of Borneo Batik / order : thomas +6281349545000 , mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
1 Response to "Ciri Khas Batik Kalimantan / The Hallmark Of Borneo Batik / order : thomas +6281349545000 "
BONUS CUMA-CUMA senilai JUTAAN RUPIAH jika berlangganan!!! Dicari Agen Pakaian di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Jawa, Sumatera, dan seluruh Indonesia. Kami memproduksi beraneka macam pakaian pria, wanita, busana muslim, jilbab, batik, baju koko / taqwa, aksesoris, dan lainnya. Model pakaian modern, Kualitas bagus dan Harga murah. Khusus pembelian grosir / partai. Segera hubungi 083834375641 [0.8.3.8.3.4.3.7.5.6.4.1] / Line : x0fernandes0x
Post a Comment