Penulis : MENERANGKAN TENTANG DZIKIR DAN ATSARNYA DI DALAM PENDIDIKAN ROHANI
judul artikel : MENERANGKAN TENTANG DZIKIR DAN ATSARNYA DI DALAM PENDIDIKAN ROHANI
MENERANGKAN TENTANG DZIKIR DAN ATSARNYA DI DALAM PENDIDIKAN ROHANI
MENERANGKAN TENTANG DZIKIR DAN
ATSARNYA DI DALAM PENDIDIKAN ROHANI
Dengan nama Alloh yang pengasih lagi penyayang.
Ketahuilah olehmu, bahwa thoriqot Guru kita r.a. adalah thoriqot dzikir saja, dan bukan thoriqot lain.
Thoriqot dzikir itu terdiri dari dzikir dengan lidah dan dzikir dengan hati.
Dengan dzikir itu, tercapai kemenangan, tercapai permohonan dan tercapai segala apa yang dikehendaki.
Dzikir itu daripada Alloh dan kembali kepada Alloh dan bersama dengan Alloh segala sesuatu yang dihadapi.
Apabila ada kemauan tentang urusan kamu ke sesuatu yang lain, membawa lupa kepada Alloh SWT, tinggalkan hal itu dan cepat kembali berdzikir, karena di situ terdapat asma' yang menjulang sampai ke langit.
Hatimu bersih beserta Tuhanmu dan Tuhanmu beserta engkau, tidak jauh daripadamu, la mendekati engkau dan mengenal engkau. Barang siapa mengenal Alloh, ia akan mengenal hikmah.
Alloh berkata didalam Al-Qur'an :
Artinya : Kami tidaklah menghilangkan pahala orang yang berbuat baik sesuatu amal. "
Tuan Syeikh melihat, bahwa wirid dan hizab baru dibuka kepada seseorang, daripada pancaran bekas dzikir mereka terhadap Alloh.
Terlebih utama hendaklah murid-murid itu melakukan suIuk kepada Alloh melalui dzikirnya yang khusus, karena akarnya kukuh di bumi dan cabangnya di langit. Kemudian, sampailah dzikir itu yang diatur secara perseorangan dengan kaifiat dan bilangan-bilangan yang sudah ditentukan dalam Thoriqot Sufi. Di sana ada juga dzikir jama'ah ( bersama-sama) pada waktu-waktu yang kuat bekasnya dalam menyingkap hijab dari hati yang dilakukan oleh sendiri-sendiri.
Dzikir jama'ah itu termasuk dalam lingkaran ini,
yang dimaksudkan bahwa dzikir kepada Alloh Ta’ala dan mengingatnya, sehingga seorang Mukmin dapat terjauh dirinya daripada ghoflah (kealpaan) daripada Allah Ta'ala, karena ghoflah itu dapat membawa manusia kepada maksiat, dan dengan dzikir itu dapat memberikan bantuan untuk meninggalkan maksiat itu.
[20:54, 8/9/2018] Wadadeng: Adapun arti Tashowwuf, akan membawa manusia -manusia untuk membersihkan hatinya daripada sifat-sifat kerendahan, dan mengisinya dengan segala keutamaan. Dan tatkala itu beryakinlah hatinya dengan NUR ALLOH yang suci, sehingga orang itu tunduk kepada Alloh. Maka kemudian ia mengutamakan INGAT pada ALLOH daripada mengikuti hawa nafsunya dan dari segala sesuatu selain Alloh, karena bahwasanya Alloh Ta’ala Yang Maha Agung dan Perkasa adalah suatu sesembahan yang dicari, digemari dan dicintai. DaripadaNyalah kita terjadi dan kepadaNyalah kita kembali pulang sebagai kesudahan kita.
Alloh SWT menjadikan dunia ini sebagai tempat pengamalan segala perintah dan menjauhi segala larangan,sedang ia menjadikan Akhirat, tempat hasil bekas amalnya yang mencapai kemuliaan dan keagungan.
Tidak sekali-kali diberatkan hidup kita di dunia ini melainkan kita harus menyatakan seseorang diri dengan penuh tanggung jawab, berani mengendalikan (mujahadah) dhohir dan bathin agar dapat membedakan di dunia ini (dengan adanya mujahadah itu) apa yang keji dari pada apa yang balk.
Bukankah Alloh Ta'ala pernah berkata : ( Q.S. Az Zalzalah 7 - 8 ).
Artinya : "Barang siapa beramal sebesar biji sawi sesuatu kebajikan, akan dilihat dan ditimbang. Dan barang siapa beramal sebesar biji sawi akan sesuatu kejahatan, ia pasti melihat balasannya. "
Adapun Tuhan SWT., maka la tidak memerlukan bantuan dari yang lain. Tidak kembali bagiNya manfaat dari orang yang berbuat taat dan tidak pula menjadi mudarat bagiNya dari orang yang berbuat maksiat. Manfaat dan mudarat itu kembali kepada hamba sekaliannya.
Dan diadakan percobaan untuk menguji orang yang mukmin, bahwa baginya ada 'nafsul-ammarah bissu' (nafsu yang membawa jahat) yang dapat menggerakkan syahwat yang ada pada tabi'atnya yang sangat menawan dia, tetapi Alloh menyuruhnya menahan diri dari padanya dan takut berbuat yang tidak baik itu.
Maka dalam perjalanannya ia berada dalam perjalanan yang sulit. Apabila ia menyukai mengikuti syahwat nafsunya, maka ia membuat amarah Tuhannya dan apabila ia menyukai perintah Tuhannya, niscaya ia membuat benci kepada nafsunya. Tak ada pilihan yang ketiga baginya daripada ini untuk bisa memilih selainnya.
Selama illat-illat (penyakit hati) itu tidak kelihatan dengan mata tetapi dapat ditangkap dengan hati, tidak dapat tidak harus ada Nur yang tersembunyi daripada penglihatan mata dan dapat ditangkap dengan hati, untuk menandingi illat-illat tersebut, maka keluarlah mereka yang berbuat dan menuruti syahwat daripada gelap-gulita kepada Nur yang terang-benderang dengan izin Tuhannya.
islamic boarding school in usa, islamic boarding school in new york, islamic boarding school terbaik, international islamic boarding school biaya, islamic boarding school in chicago, international islamic boarding school kuningan, islamic boarding school in new jersey, islamic boarding school in texas
ATSARNYA DI DALAM PENDIDIKAN ROHANI
Dengan nama Alloh yang pengasih lagi penyayang.
Ketahuilah olehmu, bahwa thoriqot Guru kita r.a. adalah thoriqot dzikir saja, dan bukan thoriqot lain.
Thoriqot dzikir itu terdiri dari dzikir dengan lidah dan dzikir dengan hati.
Dengan dzikir itu, tercapai kemenangan, tercapai permohonan dan tercapai segala apa yang dikehendaki.
Dzikir itu daripada Alloh dan kembali kepada Alloh dan bersama dengan Alloh segala sesuatu yang dihadapi.
Apabila ada kemauan tentang urusan kamu ke sesuatu yang lain, membawa lupa kepada Alloh SWT, tinggalkan hal itu dan cepat kembali berdzikir, karena di situ terdapat asma' yang menjulang sampai ke langit.
Hatimu bersih beserta Tuhanmu dan Tuhanmu beserta engkau, tidak jauh daripadamu, la mendekati engkau dan mengenal engkau. Barang siapa mengenal Alloh, ia akan mengenal hikmah.
Alloh berkata didalam Al-Qur'an :
Artinya : Kami tidaklah menghilangkan pahala orang yang berbuat baik sesuatu amal. "
Tuan Syeikh melihat, bahwa wirid dan hizab baru dibuka kepada seseorang, daripada pancaran bekas dzikir mereka terhadap Alloh.
Terlebih utama hendaklah murid-murid itu melakukan suIuk kepada Alloh melalui dzikirnya yang khusus, karena akarnya kukuh di bumi dan cabangnya di langit. Kemudian, sampailah dzikir itu yang diatur secara perseorangan dengan kaifiat dan bilangan-bilangan yang sudah ditentukan dalam Thoriqot Sufi. Di sana ada juga dzikir jama'ah ( bersama-sama) pada waktu-waktu yang kuat bekasnya dalam menyingkap hijab dari hati yang dilakukan oleh sendiri-sendiri.
Dzikir jama'ah itu termasuk dalam lingkaran ini,
yang dimaksudkan bahwa dzikir kepada Alloh Ta’ala dan mengingatnya, sehingga seorang Mukmin dapat terjauh dirinya daripada ghoflah (kealpaan) daripada Allah Ta'ala, karena ghoflah itu dapat membawa manusia kepada maksiat, dan dengan dzikir itu dapat memberikan bantuan untuk meninggalkan maksiat itu.
[20:54, 8/9/2018] Wadadeng: Adapun arti Tashowwuf, akan membawa manusia -manusia untuk membersihkan hatinya daripada sifat-sifat kerendahan, dan mengisinya dengan segala keutamaan. Dan tatkala itu beryakinlah hatinya dengan NUR ALLOH yang suci, sehingga orang itu tunduk kepada Alloh. Maka kemudian ia mengutamakan INGAT pada ALLOH daripada mengikuti hawa nafsunya dan dari segala sesuatu selain Alloh, karena bahwasanya Alloh Ta’ala Yang Maha Agung dan Perkasa adalah suatu sesembahan yang dicari, digemari dan dicintai. DaripadaNyalah kita terjadi dan kepadaNyalah kita kembali pulang sebagai kesudahan kita.
Alloh SWT menjadikan dunia ini sebagai tempat pengamalan segala perintah dan menjauhi segala larangan,sedang ia menjadikan Akhirat, tempat hasil bekas amalnya yang mencapai kemuliaan dan keagungan.
Tidak sekali-kali diberatkan hidup kita di dunia ini melainkan kita harus menyatakan seseorang diri dengan penuh tanggung jawab, berani mengendalikan (mujahadah) dhohir dan bathin agar dapat membedakan di dunia ini (dengan adanya mujahadah itu) apa yang keji dari pada apa yang balk.
Bukankah Alloh Ta'ala pernah berkata : ( Q.S. Az Zalzalah 7 - 8 ).
Artinya : "Barang siapa beramal sebesar biji sawi sesuatu kebajikan, akan dilihat dan ditimbang. Dan barang siapa beramal sebesar biji sawi akan sesuatu kejahatan, ia pasti melihat balasannya. "
Adapun Tuhan SWT., maka la tidak memerlukan bantuan dari yang lain. Tidak kembali bagiNya manfaat dari orang yang berbuat taat dan tidak pula menjadi mudarat bagiNya dari orang yang berbuat maksiat. Manfaat dan mudarat itu kembali kepada hamba sekaliannya.
Dan diadakan percobaan untuk menguji orang yang mukmin, bahwa baginya ada 'nafsul-ammarah bissu' (nafsu yang membawa jahat) yang dapat menggerakkan syahwat yang ada pada tabi'atnya yang sangat menawan dia, tetapi Alloh menyuruhnya menahan diri dari padanya dan takut berbuat yang tidak baik itu.
Maka dalam perjalanannya ia berada dalam perjalanan yang sulit. Apabila ia menyukai mengikuti syahwat nafsunya, maka ia membuat amarah Tuhannya dan apabila ia menyukai perintah Tuhannya, niscaya ia membuat benci kepada nafsunya. Tak ada pilihan yang ketiga baginya daripada ini untuk bisa memilih selainnya.
Selama illat-illat (penyakit hati) itu tidak kelihatan dengan mata tetapi dapat ditangkap dengan hati, tidak dapat tidak harus ada Nur yang tersembunyi daripada penglihatan mata dan dapat ditangkap dengan hati, untuk menandingi illat-illat tersebut, maka keluarlah mereka yang berbuat dan menuruti syahwat daripada gelap-gulita kepada Nur yang terang-benderang dengan izin Tuhannya.
islamic boarding school in usa, islamic boarding school in new york, islamic boarding school terbaik, international islamic boarding school biaya, islamic boarding school in chicago, international islamic boarding school kuningan, islamic boarding school in new jersey, islamic boarding school in texas
Demikianlah Artikel MENERANGKAN TENTANG DZIKIR DAN ATSARNYA DI DALAM PENDIDIKAN ROHANI
the life of the muslim world MENERANGKAN TENTANG DZIKIR DAN ATSARNYA DI DALAM PENDIDIKAN ROHANI, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "MENERANGKAN TENTANG DZIKIR DAN ATSARNYA DI DALAM PENDIDIKAN ROHANI"
Post a Comment