Hikayat Orang Sholeh Paska Maut

Hikayat Orang Sholeh Paska Maut - Hallo sahabat the life of the muslim world, pada kesempatan kali ini, kami akan bebragi ilmu tetang islam yang berjudul Hikayat Orang Sholeh Paska Maut, saya telah menyediakan semaksimal mungkin, artikel ini sehingga bisa bermanfaat untuk sahabat sekalian, maka dari itu jangan sungkan untuk komentar dan membagikan tulisa ini kempada yang lainnya.

Penulis : Hikayat Orang Sholeh Paska Maut
judul artikel : Hikayat Orang Sholeh Paska Maut

lihat juga


Hikayat Orang Sholeh Paska Maut

Hikayat Orang Sholeh Paska Maut
Sosok jenazah sedang lewat bertemu Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah ra, lalu beliau berkata, “Orang yang sedang istirahat, atau sedang menjadi beban.”

“Siapa yang disebut orang yang istirahat?” beliau ditanya seseorang.
“Orang beriman bila mati istirahat dari beban dunia, dan kesengsaraan penghuninya, lalu ia berjumpa dengan rahmat Allah Ta’ala.  Sedangkan orang yang menjadi beban adalah orang yang menentang Allah Ta’ala, dan apabila ia mati, para hamba dan negara bisa istirahat.”

Ma’mun as-Sulami ra, menegaskan, “Ketika  Abdullah bin Muqatil ra, wafat kami turut memandikan, mengkafani, dan menguburnya. Tiba-tiba ada suara lembut dari langit, “Segala puji bagi Allah yang telah menyinambungkan pecinta dengan Kekasihnya, dengan hati rela dan mendapatkan kerelaanNya.”

Santri dari Abu Abdullah mengatakan, “Aku bermimpi bertemu Abu Abdullah setelah wafatnya, dimana ia sedang membakar dupa di syurga. Lalu aku bertanya,
“Hai Abu Abdullah, bukankah ini dilarang bagi kita?”
“Inilah perjalanan pelayan di Darussalam, di hadapan Yang Diraja Semesta..”

Dzun Nuun Al-Mishry ra, dimimpikan setelah beliau wafat, lalu ditanyakan padanya,”Bagaimana kondisimu?”
“Aku mohon pada Allah empat masalah, lalu Allah Swt memberikan dua saja, dan aku sedang menunggu yang dua itu.”
“Apa semua itu?”

“Kukatakan: Ilahi,  bila Engkau mengambil ruhku jangan Engkau pasrahkan pada Malaikat maut. Ilahi Engkau bertanya padaku, jangan Engkau serahkan pada malaikat Mungkar dan Nakir. Dan jika Engkau merendahkan aku jangan Engkau serahkan pada Malaikat Malik. Dan bila Engkau memuliakan aku janganlah Engkau serahkan pada Malaikat Ridhwan.”

Dikisahkan bahwa Dawud al-‘Ujly ra, ketika mati ia dibawa ke kuburnya. Tiba-tiba ia menyemburkan aroma wangi. Lalu tukang kuburnya mengambilnya sebagai minyak aroma wewangian. Sedangkan orang-orang sangat takjub melihatnya. Selama tujuh puluh hari, tetap saja bau wangi. Lalu penguasa wilayah itu berusaha mengambilnya dari orang tersebut, tiba-tiba hilang begitu saja entah kemana sirnanya.

Ammar bin Ibrahim ra mengatakan, “Aku bermimpi melihat perempuan miskin setelah kematiannya. Wanita ini sangat senang dengan majlis dzikir, kusapa ia. “Selamat datang wahai wanita miskin…”

“Jauh sekali wahai Ammar. Wanita miskin sudah pergi, dan datanglah si kaya raya,” jawabnya.
“Kemarilah…” kataku.
“Apa yang kau minta pada orang yang diberi kewenangan syurga dan segala isinya?” katanya.
“Dengan apa?” tanyaku.
“Dengan majlis-majlis dzikir.”
“Lalu apa yang dianugerahkan Allah Ta’ala pada Ali bin Zadan?”
Ia malah tertawa, dan berujar, “Allah memberinya pakaian yang sangat kharismatik, dan dikatakan padanya, “Hai qori’, bacalah, dan naiklah!”.

Ibnu Abil Hiwary ra, mengatakan, “Aku bermimpi bertemu Al-Washily, seakan ia berdiri di angkasa, padahal seluruh langit penuh dengan cahayanya, lalu aku bertanya, “Apa yang diberikan Allah Ta’ala padamu?”

“Sebaik-sebaik Tuhan adalah Tuhan kami. Dia mengampuni kami dan memuliakan kami, dan kami dijadikan sebagai keluargaNya.”
“Kalau begitu beri aku wasiat,” kataku.
“Hendaknya engkau tetap di majlis orang-orang yang berdzikir, sebab mereka menurut kami berada di derajat yang luhur.”

Saat Mu’adz ra, mendekati maut, ia pingsan, lalu sadar, kemudian berkata, “Temukan aku dengan orang-orang yang telah diberi nikmat Allah Ta’ala dari kalangan Nabi, Shiddiqin dan syuhada’,…” Lalu ia tersenyum dan berucap “Laailaaha Illalloh Muhammadurrosulullah.Alhamdulillah.” Lalu beliau wafat.

Ja’far adh-Dhobby ra mengatakan, “Aku menghadiri ziarah kubur Malik bin Dinar ra, lalu aku berkata dalam benakku, “Apa ya, yang dianugerahkan Allah pada Malik?”
Lalu kudengar suara dari atas Malik, “Malik selamat dari kehancuran, selamat dari buruknya penempuhan Jalan, dan ia telah berada di rumah kebahagiaan, bertetangga dengan Tuhan Maha Pengampun..”
Berlanggan Artikel Kami ??

Silahkan Masukan Emil Anda:


Delivered by FeedBurner
islamic boarding school in usa, islamic boarding school in new york, islamic boarding school terbaik, international islamic boarding school biaya, islamic boarding school in chicago, international islamic boarding school kuningan, islamic boarding school in new jersey, islamic boarding school in texas


Demikianlah Artikel Hikayat Orang Sholeh Paska Maut

the life of the muslim world Hikayat Orang Sholeh Paska Maut, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.

Anda sedang membaca artikel Hikayat Orang Sholeh Paska Maut dan artikel ini url permalinknya adalah https://jumro.blogspot.com/2018/08/hikayat-orang-sholeh-paska-maut.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Hikayat Orang Sholeh Paska Maut"