Penulis : Pendekatan Pragmatik Karya Sasta
judul artikel : Pendekatan Pragmatik Karya Sasta
Pendekatan Pragmatik Karya Sasta
Pendekatan Pragmatik Karya
Sasta
Karya Satra adalah hasil dari imajinasi dan
kreativitas oleh seseorang dimana seseorang tersebut adalah pengarang.
Pengarang menulis apa saja yang memunculkan keharuan dalam batinnya dan
mendorongnya untuk berpikir sebelum akhirnya dapat menciptakan sebuah karya.
Menurut Lubis (1996) kreativitas seorang sastrawan merupakan kemampuan untuk
mengapresiasi berbagai aspek dalam kehidupan termasuk mengapresiasi manusia,
pengalaman bermasyarakat, sejarah, kebudayaan, sistem nilai bangsa, dan lain –
lain.
Sastra mencoba mengarahkan pada personal budaya,
memahami kehidupan, melihat masalah – masalah dalam kehidupan, memberi makna,
dan menemukan dasar permasalahan. Menurut Abrams, karya Sastra secara obyektif
merupakan karya seni yang otonom atau bebas dari pengarang, pembaca, dan
realitas yang ada. Karya sastra merupakan media untuk mengungkapkan hal yang
tidak terungkapkan ( fiksi ) karena karya sastra dapat menghadirkan berbagai
macam konotasi yang jarang ditemukan dalam bahasa sehari – hari. Sementara itu,
berbagai teks yang digunakan dalam karya sastra hanyalah untuk tujuan
komunikatif praktif yang hanya berlangsung untuk sementara dalam situasi komunikasi
antara pembaca dan pengarang sastra.
Menurut Engleton, sastra merupakan karta tulisan
yang halus. Karya tersebut menggunakan bentuk bahasa sehari – hari dalam
berbagai cara dengan gaya bahasa yang didalamkan, dipadarkan, dibelitkan,
diterbalikkan dan dijakan ganjil. Menurut Selden, karya sastra merupakan anak
kehidupan kreatif pegngarang untuk mengungkapkan pribadinya.
Pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang
menganggap sastra adalah sarana untuk menyampaikan tujuan kepada pembaca.
Menurut Horatius dalam bukunya Ars Poetica, tolok ukur sastra adalah utile yang
berarti bermanfaa dan dulce yang berarti nikmat. Oleh karena itu sastra harus
bermanfaat bagi para pembacanya dan pembaca bisa menikmati isi dari sastra
tersebut. Horatius dalam bukunya tersebut juga mengungkapkan bahwa pendekatan
sastra yang lebih menekankan peran pembaca dalam pendekatan teori Barat lebih
sering mempermasalahkan pada urutan
utile dan dulce.
Pada perkembangan kaya sastra modern, pendekatan
pragmatis lebih menonjol saat kepentingan karya sastra tidak hanya dipusatkan
kepada pembacanya saja, tetapi juga pengarang dan masyarakat lain dengan
berbagai macam sudut pandang.
Demikianlah Artikel Pendekatan Pragmatik Karya Sasta
the life of the muslim world Pendekatan Pragmatik Karya Sasta, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Pendekatan Pragmatik Karya Sasta"
Post a Comment