Prosesi menikmati makanan menurut Sufi

Prosesi menikmati makanan menurut Sufi - Hallo sahabat the life of the muslim world, pada kesempatan kali ini, kami akan bebragi ilmu tetang islam yang berjudul Prosesi menikmati makanan menurut Sufi, saya telah menyediakan semaksimal mungkin, artikel ini sehingga bisa bermanfaat untuk sahabat sekalian, maka dari itu jangan sungkan untuk komentar dan membagikan tulisa ini kempada yang lainnya.

Penulis : Prosesi menikmati makanan menurut Sufi
judul artikel : Prosesi menikmati makanan menurut Sufi

lihat juga


Prosesi menikmati makanan menurut Sufi

“ Tidak mengapa mengikuti syahwat yang diperkenankan untuk diri kita, apabila teryata dapat menguatkan ibadah, seperti : tidak mengapa memakai pakaian yang megah untuk melahirkan nikmat Tuhan.  Tidak mengapa makan dan minum yang sedap-sedap untuk kepentingan kesehatan anggota badan bersyukur dan menjadi kuat pada indera, sebagaimana yang pernah diperkenankan oleh ulama-ulama sufi dan Thoriqot Syaziliyyah “.

Ahli ma’rifat Syekh Syazili r.a pernah berkata kepada teman-temannya :

“ Makan dan minumlah kamu daripada makanan yang baik-baik, minumlah minuman yang sedap, tidurlah diatas tempat yang empuk, berpakaianlah dengan pakaian yang halus, tetapi perbanyaklah dzikir kepada Tuhanmu “.

Firman Alloh :

“ Wahai orang-orang yang beriman, jagalah agar pengaruh harta bendamu dan anak pinakmu tidak merusakan kamu daripada dzikrulloh. Barang siapa berbuat demikian, pasti mereka akan rugi “ ( QS.Al-Munafiqun : 9 ).

Firman Tuhan pula :

“ Makan dan minumlah kamu daripada rizki yang dikaruniakan Alloh, dan Janganlah kamu berlomba-lomba berbuat kerusakan diatas bumi ini “ ( QS.Al-Baqoroh : 60 ).

Apabila hamba Alloh merasakan yang demikian itu berkata “ Alhamdulillah ”, maka tiap-tiap anggota badannya bersyukur pula kepada Alloh. Sebaliknya, bilamana manusia itu tidak demikian, ia hanya mengucapkan syukur , padahal dalam hatinya tidak, bahkan mengingkari takdir Tuhan.

Syekh Ali Al-Qodir r.a. berkata :

“ Hendaklah berbangga-bangga di dunia orang sufi, tidur diatas tikar yang tenang, Tuhan memasukannya kedalam syurga yang tinggi “.

Keterangan yang diatas ini menjadi dalil, banyak raja-raja dan pangeran-pangeran ahli dunia, yang kebesaran dan kemewahannya tidak mencegah mereka daripada dzikrulloh. Maka di beri pahala dan ganjaran, dan Tuhan memasukan mereka itu dengan rahmat-Nya dalam syurga yang tinggi.

Contoh ini ditiru oleh ulama-ulama Sufi dalam Thoriqot Naqsyabandiyyah, Syaziliyyah dan Kubrawiyyah.

Dalam kitab “ Ar-Rasyikhat ” telah berkata Tuan Syekh Bahaudin Naqsyabandi r.a. :

“ Tiap macam makanan harus baik, beribadat pun harus baik pula ”.

Beberapa kalimat ini cukup untuk menunjukan buat ‘Arif Budiman, bahwa tidak semua kesenangan didunia disingkirkan oleh orang-orang Sufi.

Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani q.s.a berkata :

“ Harta bendamu itu adalah khodammu dan engkau adalah Khodam Alloh. Maka Hidupmu di dunia ini harus menjadi manusia ‘ tauladan “ dan hidupmu di akhirat kelak menjadi orang yang mulia “.

Nabi SAW berkata :

“ Bukanlah orang yang baik jika engkau tinggalkan dunia dan akhirat atau sebaliknya meninggalkan akhirat untuk dunia, tetapi hendaklah mencapai kedua-duanya, karena dunia itu jalan ke akhirat dan jangan kamu bergantung kepada manusia “. ( Ibn As-Sakir ).

Firman Tuhan dalam al Quran :

“ Kejarlah apa yang diberikan Tuhan untuk akhirat, tetapi janganlah engkau lupa akan nasibmu di dunia. Berbuat baiklah sebagaimana Tuhan berbuat baik kepadamu, janganlah bercita-cita berbuat kerusakan diatas muka bumi ini, karena Alloh tidak menyukai mereka yang berbuat kerusakan “ ( QS.Al- Qosos : 77 )



Demikianlah Artikel Prosesi menikmati makanan menurut Sufi

the life of the muslim world Prosesi menikmati makanan menurut Sufi, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.

Anda sedang membaca artikel Prosesi menikmati makanan menurut Sufi dan artikel ini url permalinknya adalah https://jumro.blogspot.com/2018/04/prosesi-menikmati-makanan-menurut-sufi.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Prosesi menikmati makanan menurut Sufi"