Penulis : Tradisi Nipung Ka Halu
judul artikel : Tradisi Nipung Ka Halu
Tradisi Nipung Ka Halu
Tradisi
Nipung Ka Halu
Penulis:
Paula
Nipung
Ka Halu merupakan salah satu kegiatan adat yang dilakukan oleh warga Kampung
Adat Ciptagelar. Kegiatan ini biasanya diikuti oleh puluhan wanita yang menjadi
warga disana. Tradisi adat ini memang belum banyak diketahui oleh orang.
Kasepuhan Ciptagelar merupakan salah satu kasepuhan yang masih mempertahankan
kebudayaan para leluhurnya.
Tidak
hanya di bidang pertanian dan masalah kejujuran saja, tetapi renovasi rumah pun
ikut diatur dalam tradisi Sunda ini. Selain kegiatan Nipung Ka Halu, kegiatan
adat lain yang tidak kalah menarik perhatian adalah pembuatan tipung yang masih
menggunakan cara tradisional bari ngadongdang,
Kegiatan Nipung Ka Halu bagi
masyarakat disana memang sangat membudaya. Nipung Ka Halu sebenarnya adalah
kegiatan membuat tepung beras dengan menggunakan alat bernama halu. Pembuatan
tepung beras dilakukan dengan cara menumbuk beras tersebut beramai – ramai.
Tradisi ini sudah menjadi tradisi turun temurun yang masih dijalankan oleh
warga adat Banten Kidul.
Para warga, khususnya wanita beramai
– ramai menumbuh beras menggunakan halu (tongkat kayu yang panjangnya 1,5 – 2
meter). Setiap kali ada kegiatan membuat tepung, paling tidak ada 100 wanita
yang bergabung dalam kegiatan ini. Biasanya, kegiatan pembuatan tepung ini
dilakukan dalam rangka menghadapi acara – acara tertentu seperti seren tahun
(syukuran hasil panen), dan pertengahan bulan atau pada tanggal 14 sesuai
dengan kalender Sunda.
Nipung Ka Halu merupakan kegiatan
rutin yang biasanya dilakukan setiap bulan purnama. Kegiatan ini juga merupakan
proses pembuatan kue dengan cara yang masih tradisional. Mereka mengubah padi
hingga menjadi tepung tanpa menggunakan mesin. Proses ini dimulai dengan
menumbuk padi hingga menjadi beras, dan beras ditumbuk hingga menjadi tepung.
Dalam acara ini, semua orang mulai dari remaja, wanita sampai orang tua hadir
disana.
Hebatnya, tidak ada instruktur atau
koordinator dalam acara ini karena masyarakat Sunda sudah tahu bahwa setiap
pertengahan bulan mereka selalu membuat tepung beramai – ramai karena mereka
sudah melaksanakan kebiasaan ini selama puluhan tahun atau bahkan ratusan
tahun.
Nipung Ka Halu ternyata tidak hanya sekadar
kegiatan membuat tepung, namun pembuatan tepung tersebut sekali – sekali
menggunakan nada yang disebut dengan dondang dongdang dongdang dang dong jer.
Demikianlah Artikel Tradisi Nipung Ka Halu
the life of the muslim world Tradisi Nipung Ka Halu, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Tradisi Nipung Ka Halu"
Post a Comment