Penulis : Pesugihan di Lereng Gunung Merapi
judul artikel : Pesugihan di Lereng Gunung Merapi
Pesugihan di Lereng Gunung Merapi
Pesugihan di Lereng Gunung Merapi
Penulis: Paula
Di daerah Cangkringan, Sleman, Yogyakarta terdapat sebuah
makam yang dipercaya sebagai makam tokoh sakti jaman dulu sehingga makam
tersebut selalu dipenuhi dengan berbagai macam sesaji. Banyak orang – orang
yang datang berkunjung ke makam tersebut untuk menyampaikan permohonan mulai
dari kenaikan jabatan, ilmu kebatinan, hingga pesugihan.
Tiap malam Jumat Kliwon, orang – orang memberi sesaji di
makam beruapa kembang tujuh rupa dan jajan pasar kemudian berdoa untuk meminta
berbagau permohonan. Makam tersebut dikenal dengan nama Watu Tumpeng. Tempat
ini dipercaya memiliki kekuatan mistis yang tinggi.
Walaupun demikian, menurut juru kunci yang ada di Watu
Gunung, gundukan tanah yang sering didatangi oleh para peziarah tersebut
bukanlah makam manusia, namun kuburan gajah yang biasa dipakai oleh Kerincing
Wesi untuk menjaga Gunung Merapi.
Berdasarkan kepercayaan, Kerincing Wesi dapat berubah
wujud menjadi raksasa setelah memakan telur naga Kiai Jagad, kemudian dirinya
ditugaskan untuk menjaga Gunung Merapi. Afar dapat menjalankan tugasnya sebagai
penjaga Gunung merapi, ia mendapatkan seekor gajah dari Panembahan Senopati.
Saat gajah milik Kerincing Wesi tersebut mati, Kerincing Wesi menguburkan gajah tersebut di lereng
Gunung Merapi.
Sampai saat ini, pada malam – malam tertentu, warga
sering mendengar lenguhan gajah. Bahkan, ada warga yang mengaku pernah melihat
gajah tersebut melintas. Bagi para peziarah atau siapa pun yang datang ke
kuburan tersebut tidak menjadi masalah. Namun, bagi orang yang memiliki ilmu
kebatinan, tempat tersebut memiliki kekuatan gaib yang dapat memberikan perubahan nasib kepada orang – orang yang memintanya.
Menurut beberapa sumber, para peziarah yang datang ke
makam tersebut datang dengan membawa sesaji sebagai persembahan pada yang sudah
meninggal di tempat tersebut dengan keinginan adanya kekuatan ghaib yang akan membalas
jasa dari orang – orang berziarah yang memberi makan berupa sesaji di makam
tersebut.
Jasa yang diharapkan berupa melimpahnya harta benda atau
kelancaran rejeki tanpa harus memberi tumbal. Sehingga pesugihan di lereng
Merapi tersebut berbeda dengan pesugihan cakar monyet, bulus jimbung, babi
ngepet, nyi blorong, tuyul, dan jenis pesugihan lainnya sehingga makam ini
hanya sebagai media untuk berdoa pada Tuhan, namun banyak juga yang memanjatkan
permohonan bukan pada Tuhan.
Demikianlah Artikel Pesugihan di Lereng Gunung Merapi
the life of the muslim world Pesugihan di Lereng Gunung Merapi, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Pesugihan di Lereng Gunung Merapi"
Post a Comment