Penulis : Kumpulan Cerita Anak
judul artikel : Kumpulan Cerita Anak
Kumpulan Cerita Anak
Akibat Ulah
Keledai yang Licik
Penulis: Paula
Seorang penjual garam menuntun keledai
peliharaannya untuk melewati sebuah sungai. Selama ini pedagang tersebut selalu
melewati sungai tersebut untuk menjual garamnya ke kota dan mereka sudah
melalui sungai tersebut selama bertahun – tahun tanpa pernah mengalami
kecelakaan.
Namun pada suatu ketika, keledai milik
pedagang tersebut kakinya tergelincir dan jatuh di sungai saat berada di tengah
sungai tersebut.Saat si pedagang tersebut berhasil membawa keledai dan
muatannya ke tepi sungai, banyak garam yang ada dalam muatan tersebut telah
mencair dan larut dalam air sungai. Keledai tersebut merasa sangat gembira
setelah terjatuh tadi karena kini beban muatannya menjadi jauh lebih ringan
daripada sebelum ia terjatuh sehingga si keledai itu pun merasa sangat senang
untuk melanjutkan perjalanan mereka ke kota.
Hari berikutnya, pedagang itu pun
seperti biasa melewati sungai itu kembali untuk pergi ke kota. Pada hari itu,
pedangan tersebut kembali membawa muatan garam yang diletakkan di punggung si
keledai. Keledai tersebut teringat dengan pengalamannya saat tergelincir
kemarin di tengah sungai tersebut. Akhirnya keledai itupun memiliki akal untuk
meringankan muatan garamnya. Keledai tersebut dengan sengaja menjatuhkan
dirinya ke dalam air. Akhirnya, keledai tersebut berhasil mengurangi muatan
garamnya dengan menerapkan cara yang sama. Pedagang tersebut merasa jengkel
dengan ulah keledainya itu karena garam yang dibawanya berkurang cukup banyak
sehingga membuat pedagang tersebut menjadi rugi.
Pedagang yang marah tersebut kemudian
membawa si keledai yang nakal tersebut ke pasar. Disana pedagang tersebut
menjual sisa muatan yang dibawa oleh keledai. Kemudian, pedagang tersebut
memutuskan untuk tidak membawa garam lagi. Ia mengisi keranjang yang dibawa
oleh keledai dengan pakaian – pakaian. Saat pedagang dan keledai tersebut
kembali pulang, mereka melewati sungai itu kembali. Si keledai itu pun
mengulangi cara yang sama untuk mengurangi beban yang ia bawa. Keledai tersebut
menjatuhkan diri lagi ke dalam sungai. Namun saat si pedagang tersebut
membawanya ke tepi sungai, beban yang ada di punggungnya tidak semakin ringan
namun justru semakin berat sehingga terpaksa si keledai tersebut membawa beban
yang beratnya beberapa kali lipat dari beban semula.
8
Persahabatan
Katak dan Ular
Penulis: Paula
Pada suatu ketika musim kemarau
berlangsung sangat panjang. Kolam – kolam mulai mengering. Disana ada seekor
katak yang sudah mulai tidak tahan lagi dengan keadaan tersebut karena kulitnya
mulai mengering sehingga ia menjadi lemas. Tiba – tiba muncul seekor ular besar
yang mendesis amat menyeramkan mendekati katak tersebut. Katak pun langsung
berlari ketika melihat ular tersebut. Namun, ular tersebut justru menyapanya, “
Hei katak, kamu tidak perlu takut kepadaku, aku tidak akan memangsa binatang
kecil seperti kamu.”
Akhirnya katak kecil yang lemah itu pun
memberanikan diri untuk mendekati ular dan berkata, “ Wahai ular yang baik
hati, apakah engkau tahu dimanakah kolam yang saat ini belum kering? Aku sudah
tidak tahan lagi karena semakin lama tubuhku semakin kering. Aku membutuhkan
air. Setiap hari yang aku tunggu adalah datangnya hujan,” ucap katak.
Ternyata si ular tersebut mengetahui
bahwa masih ada satu kolam yang masih ada airnya. Bahkan, ular tersebut juga
bersedia untuk mengantar katak pergi ke kolam tersebut. Awalnya katak tersebut
terlihat ragu – ragu dengan ajakan ular karena ia takut ular tersebut akan
menipunya.
Walaupun masih ragu – ragu, katak
akhirnya mau untuk naik ke punggung si ular karena ia juga sudah tidak kuat
lagi jika harus berjalan jauh. Tanpa terasa, sampailah katak dan ular di sebuah
kolam yang masih ada airnya walaupun air di kolam tersebut juga tinggal
sedikit.
Ular tersebut berkata kepada katak,
“Tinggalah disini saja dulu katak, sebaiknya kau menunggu musim penghujan tiba
daripada kekeringan di tempat asalmu.” Katak sangat senang. Ia melompat dari
punggung ular dan langsung berenang di kolam. Dalam hatinya, ia sangat
bersyukur karena ia masih bisa mendapatkan air dan bisa terus hidup. Kemudian
katak bernenag menghampiri ular yang ada di tepi kolam.
Katak sangat berterima kasih kepada
ular yang sudah mau berbaik hati menyelamatkannya dari bencana kekeringan.
Akhirnya katak dan ular menjadi sahabat yang dekat. Mereka selalu saling
membantu
9
Wanita Pemerah
Susu dan Embernya
Penulis: Paula
Ada seorang wanita yang bekerja sebagai
pemerah susu. Setiap harinya ia memerah susu dari beberapa ekor sapi yang ada
di kandang. Hari itu, wanita tersebut telah memerah susu dari beberapa sapi.
Setelah pekerjaannya selesai, ia berjalan pulang dari pertenakan dengan membawa
satu ember susu yang dijinjing di atas kepala. Sambil berjalan pulang, wanita
tersebut memikirkan hal yang akan dilakukan dengan susu yang ia bawa tersebut.
Ia berkata dalam hati bahwa susu yang
ia perah tersebut adalah susu yang berkualitas bagus. “ Susu ini pasti akan
menghasilkan banyak krim untuk dibuat. Nanti aku juga akan membuat banyak
mentega dari krim tersebut dan kemudian menjualnya di pasar. Dengan uang hasil
penjualan mentega tersebut, aku akan membeli telur dan menetaskannya. Tentu
akan sangat menggembirakan jika telur – telur tadi menetas dan ladang milikku
nanti banyak ayam – ayam yang sehat. Setelah ayam – ayam itu tumbuh besar, aku
akan menjualnya ke pasar. Uang hasil penjualan itu akan aku gunakan untuk
membeli gaun – gaun yang cantik untuk pergi ke pesta, pasti semua pemuda tampan
akan terpana melihatku dan mereka akan mencoba merayuku. Namun, aku hanya akan
memiliki pemuda yang kaya dan memiliki usaha bagus saja,” demikian gumam wanita
tersebut di dalam hati.
Saat perempuan tersebut tengah asyik
memikirkan rencana – rencana yang ia rasa sangat bagus untuk masa depannya, ia
mengangguk – anggukan kepala dengan bangga. Tanpa disadari, ember berisi susu
yang ada di atas kepalanya jatuh sehingga semua susu yang sudah susah payah
diperahnya tadi mengalir ke tanah tanpa tersisa.
Hal tersebut membuat angan – angan
wanita tersebut tentang mentega, telur, ayam, gaun – gaun pesta, dan pemuda
kaya menjadi hilang begitu saja sehingga ia harus memerah susu sapi lagi agar
bisa membuat krim dan mentega yang ia butuhkan. Wanita tersebut sangat menyesal
telah memikirkan hal yang terlampau jauh dari kenyataan hidupnya dan terlalu
tinggi berangan – angan sehingga ia harus bekerja keras lagi untuk mendapatkan
seember susu sapi.
10
Todi Si Pemalas
yang Beruntung
Penulis: Paula
Ada seorang anak laki – laki yang
bernama Todi. Ia hidup bersama dengan ibunya yang sudah tua. Mereka berdua
sangat miskin. Ibu Todi bekerja sebagai seorang penenun sedangkan Todi kerjanya
hanya bermalas – malasan di rumah. Ia tidak pernah mau membantu ibunya sehingga
orang – orang memanggilnya Todi si pemalas. Suatu ketika ibu Todi mengatakan
bahwa jika Todi tidak mulai belajar bekerja ibunya tidak akan memperdulikannya
lagi.
Hal tersebut membuat Todi menjadi
risau. Kemudian ia berusaha mencari pekerjaan pada seorang petani dan berhasil
mendapatkan uang lima ribu rupiah. Uang tersebut diletakkan di sakunya yang
dangkal sehingga saat ia melewati sungai uang tersebut terjatuh.
Ibu Todi memarahi Todi dan mengatakan
agar sebaiknya uang tersebut digenggam atau disimpan di saku yang celana yang
dalam sehingga tidak akan terjatuh.
Hari berikutnya Todi bekerja pada
seorang tukang pembuat kue yang tidak memberinya uang namun berinya seekor
kucing yang gemuk. Todi pun memegangnya, namun kucing tersebut justru mencakar
dirinya dan lari menghilang.
Di rumah, Ibu Todi kembali marah dan
berkata bahwa Todi seharusnya mengikat kucing tersebut dengan tali. Todi pun
berjanji akan melakukannya lain kali.
Hair berikutnya, Todi bekerja pada
seorang penjagal. Todi diberi uoah berupa daging kambing yang besar. Todi pun
mengambil daging tersebut dan mengikatnya dengan tali. Ia menyeret tali
tersebut di tanah sehingga sesampainya di rumah, daging tersebut sudah rusak
dan tidak bisa dimasak lagi. Ibu Todi hanya terdiam dan tidak dapat berkata apa
– apa. Namun ibu memintanya untuk membawakan sawi untuk dimasak nanti. Ibu Todi
memintanya untuk membawa sawi tersebut dengan cara dipanggul di pundak. Todi
pun berjanji akan melakukannya.
Pada hari Senin, Todi bekerja kepada
seorang pemilik ternak. Ia memberi Todi seekor keledai sebagai upah atas
pekerjaannya. Todi pun membawa keledai tersebut dengan cara yang sama saat
membawa sawi yaitu dengan memanggulnya di pundak.
Di tengah perjalanan, ia melewati rumah
orang kaya yang memiliki anak gadis yang bisu dan tuli sejak lahir. Gadis
tersebut akan sembuh jika ia tertawa karena selama hidupnya ia belum pernah
tertawa sama sekali. Ayah gadis tersebut amat sedih dan berjanji jika ada laki
– laki yang membuat anaknya tertawa, ia akan menikahkan anaknya dengan pemuda
tersebut.
Pada saat itu juga, saat si gadis
melihat Todi yang lewat di depan rumahnya sambil memanggul keledai di bahunya
ia langsung tertawa dengan keras karena pemandangan tersebut amat lucu bagi
gadis tersebut.
Ayah gadis tersebut begitu gembira
ketika anaknya sembuh dan bisa berbicara. Ia pun menikahkan anaknya dengan Todi
yang akhirnya ikut menjadi orang kaya. Akhirnya mereka tinggal bersama di
sebuah rumah mewah dengan ibu Todi dan hidup dengan bahagia.
Demikianlah Artikel Kumpulan Cerita Anak
the life of the muslim world Kumpulan Cerita Anak, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Kumpulan Cerita Anak"
Post a Comment