Penulis : Hubungan Sastra dan Ekonomi Kreatif
judul artikel : Hubungan Sastra dan Ekonomi Kreatif
Hubungan Sastra dan Ekonomi Kreatif
Hubungan Sastra dan Ekonomi
Kreatif
Sarjana sastra yang benar – benar sudah menguasai
kajian sastra seharusnya bisa lebih berperan untuk masa depan kemanusiaan di
tanah air jika mereka dipersiakan secara sistematis dan lebih sengaja dengan
lebih menekankan apda aspek ekonomi kreatif. Mahasiswa jurusan ilmu sastra bisa
dipersiapkan untuk beberapa bidang misalnya film, TV, radiom seni pertunjukan,
dan video game.
Misalnya saja sinetron, banyak kritikus dan pengamat
media yang memberikan tanggapan negatif terhadap sinetron yang banyak
ditayangkan di Indonesia saat ini. Bahasanya sudah menjadi tidak teratur dan
hampir semua sinetron lemah dalam tema. Jika ada tema tertentu yang sedang
menjadi trend di masyarakat, maka tema itu pula yang akan ditampilkan di
berbagai sinetron. Tema tersebut biasanya juga tidak jauh dari tema percintaan,
latar waktu menggunakan waktu sekarang, dan latar sosial pada umumnya adalah
kelas menengah ke atas. Selain itu, tokohnya juga over acting dan alur
ceritanya mudah ditebak – tebak, tidak fokus, dan penuh dengan rekayasa untuk
memenuhi selera pasar. Disini, mahasiswa sastra yang memikiki pengetahuan
memadai tentang alur, latar, penokohan, dan gaya bahasa bisa ikut ambil bagian
untuk menciptakan sinetron yang lebih bermutu di tanah air. Mereke juga dapat
diberi ilmu tentang pendalaman psikologis, kekuatan struktur cerita, gambaran
tentang masa depan masyarakat yang lebih beradab, dan relevan dengan kehidupan
sebenarya di masyarakat.
Sumbangan lulusan ilmu sastra yang sudah menguasai
kajian sastra dalam bidang perfilman dan video gama adalah penulisan alur dan
pendalaman tema yang memiliki amanat atau pesan moral yang terselubung. Selain
itu tema cerita bisa diambil dari tradisi lisan nusantara yang dieksplorasi dan
dielaborasi. Berbagai kisah heroik nasional yang dapat dijadikan sebagai alur
cerita yang menarik untuk video game misalnya Ken Arok, Gadjah Mada, Gatot
Kaca, dll.
Sarjana ilmu sastra juga bisa ikut menjadi
fasilitator dalam pelatihan tentang penulisan kreatif. Jadi asumsinya, oran
yang dapat memberi kritik sastra terhadap novel, cerpen, dan puisi dengan
argumentasi yang kuat bisa juga memberi jawaban dan solusi untuk penciptaan
karya sastra selanjutnya agar lebih baik lagi.
Demikianlah Artikel Hubungan Sastra dan Ekonomi Kreatif
the life of the muslim world Hubungan Sastra dan Ekonomi Kreatif, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Hubungan Sastra dan Ekonomi Kreatif"
Post a Comment