Penulis : Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan
judul artikel : Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan
Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan
1.3 Kerangka Teori
Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh data kelakuan yang luas. Kebudayaan tersebut didapatkan dengan cara belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat, 1965). Definisi ini menunjukan bahwa kehidupan membutuhkan keteraturan. Interaksi antar individu bisa terjalin secara baik dengan menggunakan piranti kebudayaan.
Menurut Samsuri ( 1978:43 ) Bahasa adalah dasar dari kebudayaan. Namun, tetap di samping itu bahasa sebagai kebudayaan masyarakat. Dengan demikian, bahasa merupakan salah satu cara (penentu) keberhasilan interaksi sosial dalam bermasyarakat.
Wloonfield (1933:29) mengemukakan bahwa sekelom-pok orang yang menggunakan sistem tanda ujaran yang sama disebut satu masyarakat bahasa (Alwasilah: 1985:42). Masyarakat Sunda adalah salah satu masyarakat bahasa yang dikatagorikan seperti itu, karena di dalamnya tumbuh suatu konvensi berbahasa.
Sastra adalah bahasa atau tulisan, namun pada kenyataannya sastra mempunyai nilai-nilai yang dalam fungsinya terhadap bahasa. Sastra adalah intuisi sosial yang memakai medium bahasa. Teknik-teknik sastra tradisional seperti simbolisme dan mantra bersifat sosial karena merupakan norma kehidupan (Wellek & Warren, 1989;109). Dari pernyataan ini secara transparan tampak jelas bahwa sastra tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
1.4 Sumber Data
Data-data yang diperoleh sebagai bahan untuk pengumpulan dan studi apresiasi, didapatkan di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang Kabupaten Daerah Tingkat II Ciamis.
Proses pengolahan data-data tersebut melalui kerjasama antara pencari data di lapangan (surveyor) dan masyarakat setempat yang dianggap potensial untuk memahami seputar bahasa, sastra (folklor), seni budaya selain dari pemerintahan daerah setempat.
1.5 Metodologi
1.5.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode pupuan lapangan dan metode deskriptif. Metode pupuan lapangan untuk pertama kalinya digunakan Martin Sarmiento pada tahun 1930 di Spanyol. Dua cara pengumpulan bahan menurut metode tersebut adalah:
1. pencatatan langsung;
2. perekaman atau pencatatan tak langsung.
1.5.2 Metode Kajian
Metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan dan menguraikan data-data yang telah dihimpun oleh tim peneliti, kemudian dianalisis guna memperoleh kesimpulan sehingga data yang terhimpun dapat diperjelas sesuai dengan pengklasifikasian data. Selain itu dengan metode deskriptif, kita dapat mengetahui struktur cerita yang di dalamnya terdapat satuan-satuan unsur pembentuk dan aturan susunannya (Yus Rusyana, 1979).
Demikianlah Artikel Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan
the life of the muslim world Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan"
Post a Comment