Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem

Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem - Hallo sahabat the life of the muslim world, pada kesempatan kali ini, kami akan bebragi ilmu tetang islam yang berjudul Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem, saya telah menyediakan semaksimal mungkin, artikel ini sehingga bisa bermanfaat untuk sahabat sekalian, maka dari itu jangan sungkan untuk komentar dan membagikan tulisa ini kempada yang lainnya.

Penulis : Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem
judul artikel : Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem

lihat juga


Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem

BAB III
DATA KEBAHASAAN

3.1         Fonologi
Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem atau dikatakan pula fonologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi yang berfungsi. Fonetik dan fonemik termasuk ke dalam fonologi. Fonetik adalah mempelajari bunyi ujaran yang terdapat dalam tuturan dan bagaimana bunyi bahasa dihasilkan oleh alat ucap manusia. Fonemik mempelajari bunyi ujaran yang berfungsi dan fonem dapat membedakan arti (T.F. Djajasudarma, 1987;1).

3.1.1       Fonem Vokal
Bahasa Sunda memiliki fonem vokal sebanyak tujuh buah fonem. Jumlah tersebut melebihi jumlah fonem vokal yang terdapat di dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tidak memiliki fonem vokal (ö) yang biasa ditulis dengan dua tanda /eu/ di dalam Bahasa Sunda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh sebagai berikut:

Fonem Vokal
Vokal
Awal
Tengah
Akhir
/a/
/agöŋ/’besar’
/bagör/’baik’
/aya/‘ada’
/i/
/istri/’isteri’
/bisa/’dapat’
/kai/’kayu’
/u/
/urang/’saya’
/buku/’buku’
/Kadu/’durian’
/ε/
/εlap/’lap’
/lεbu/’abu’
-
/é/
/éta/’itu’
/méré/’memberi’
/saé/’bagus’
/o/
/oray/’ular’
/doŋkap/’datang’
/jero/’dalam’
/ö/
/öwöh/’tiada’
/pöjit/’usus’
/iö/’ini’

3.1.2 Fonem Konsonan
Seperti pada bahasa Sunda lulugu, bahasa Sunda di Desa Batukaras pun tidak hanya memiliki fonem vokal saja tetapi memilki fonem konsonan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh sebagai berikut:

Konsonan
Awal
Tengah
Akhir
/b/
/bölah/
‘belah’
/rεbo/’rabu’
/sérab/
‘silau’
/c/
/cai/’air’
/uncal/’kijang’
-
/d/
/duruk/
‘bakar’
/abdi/’saya’
/baöd/’marah’
/g/
/gεdé/’besar’
/agöŋ/’besar’
/mantog/
’pulang’
/h/
/höröt/
‘sempit’
/bahöla/
‘dahulu’
/basöh/
‘basah’
/j/
/jauh/’jauh’
/ajag/’srigala’
-
/k/
/kabéh/
‘semua’
/akar/’akar’
/naék/’naik’
/m/
/manéh/’kamu’
/halimun/’awan’
/hayam/’ayam’
/n/
/naon/’apa’
/sönö/’api’
/hujan/’hujan’
/p/
/paéhan/
‘bunuh’
/lapar/’lapar’
/doŋkap/
‘datang’
/r/
/röröh/
‘istirahat’
/ituŋ/’hitung’
/surat/
‘surat’
/s/
/sököt/
‘tajam’
/hasöp/’asap’
/pupus/
‘hapus’
/t/
/tuur/’lutut’
/lintuh/’gemuk’
/kaput/
‘jahit’
/w/
/walungan/
‘sungai’
/awak/’badan’
/kacow/
‘kacau’
/y/
-
/uyah/’garam’
/éy/’éy’
/ng/
/ŋojay/
‘berenang’
/böŋköt/’ikat’
/iruŋ/
‘hidung’
/ny/
/ňösöh/
‘mencuci’
/aňar/’baru’
-

3.2         Morfologi
Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari morfem dan bagaimana morfem-morfem tersebut menjadi kata atau morfem kompleks (T.F. Djajasudarma, 1987:14). Morfem sendiri merupakan satuan bunyi bahasa yang terkecil yang mengandung arti atau ikut mendukung arti. Dikatakan pula bahwa morfologi adalah ilmu bentuk (struktur) kata atau tata bentuk kata (T.F. Djajasudarma, 1987:14). Morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk struktur kata yang serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap golongan dan arti kata (Ramlan, 1980:2).
Didalam morfem dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: morfem bebas dan morfem terikat.
Morfem bebas adalah morfem yang dpat berdiri sendiri dan dapat dimengerti bila dikatakan dalam kehidupan sehari-hari (T.F. Djajasudarma, 1987:14). Contoh dari morfem bebas sebagai berikut:
Uraŋ ‘saya’
Panonpoé ‘matahari’
Bötöŋ ‘perut’
Imah ‘imah’, dan sebaginya.

Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri, karena itu tidak dimengerti apabila dikatakan tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. Morfem terikat ini dapat berupa afiks(imbuhan) yang berfungsi mendukung arti (T.F. Djajasudarma, 1987;15).
Morfem terikat dibagi menjadi dua bagian, yaitu morfem terikat secara morfologis (MTM) dan morfem terikat secara sintaksis (MTS). Contoh morfem terikat secara morfologis (MTM) sebagai berikut:
Ŋagaŋgu ‘mengganggu’
Ŋariksakön ‘memeriksa’, dan sebagainya.

Adapun contoh morfem terikat secara sintaksis (MTS) sebagi berikut:
     Imahna ‘rumahnya’
     Omoŋna ‘ucapnya’, dan sebagainya.


Demikianlah Artikel Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem

the life of the muslim world Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.

Anda sedang membaca artikel Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem dan artikel ini url permalinknya adalah https://jumro.blogspot.com/2010/09/fonologi-adalah-ilmu-yang-mempelajari.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

0 Response to "Fonologi adalah ilmu yang mempelajari fonem"