Penulis : Ayah dan Seekor Burung Gagak
judul artikel : Ayah dan Seekor Burung Gagak
Ayah dan Seekor Burung Gagak
Ayah dan Seekor Burung Gagak
Penulis: Paula
Pada suatu sore yang cerah, ada seorang ayah yang tengah
duduk berbincang – bincang bersama anaknya yang baru saja menyelesaikan
pendidikan tingginya. Tiba – tiba ada seekor burung gagak hinggap di sebuah
ranting pohon. Ayah tersebut kemudian menunjuk ke arah burung tersebut sambil
bertanya, “Nak, apakah kamu tahu benda yang ada di pohon itu?”
Si anak menjawab, “Burung gagak yah.”
Si ayah kemudian mengangguk – angguk. Namun, ayah
tersebut kemudian mengulangi lagi pertanyaannya. Si anak mengira bahwa ayahnya
belum mendengar jawabannya tadi sehingga ia menjawab dengan nada agak keras,
“Itu burung gagak Yah!”
Namun sejenak kemudian, ayah tersebut bertanya lagi
dengan pernyataan yang sama. Anaknya merasa sedikit marah dengan pertanyaan
yang sama. Ia kemudian menjawab dengan nada yang lebih keras, “BURUNG GAGAK!!”
Ayahnya terdiam seketika. Namun, beberapa saat kemudian
ayah mengajukan pertanyaan yang sama tersebut sekali lagi sehingga si anak pun
kehilangan kesabarannya dan menjawab dengan malas pertanyaan ayahnya, “Itu
gagak ayah....”
Namun, tidak lama kemudian, ayah sekali lagi bertanya
tentang pertanyaan yang sama. Kali ini si anak sudah benar – benar kehilangan
kesabarannya. “ Ayah!!! Saya benar – benar tidak mengerti dengan Ayah. Tetapi
Ayah sudah menanyakan pertanyaan tersebut lima kali dan saya juga sudah
memberikan jawabannya. Lalu apa yang sebenarnya Aya ingin saya jawab?? Itu
burung gagak Ayah...,”ucap si anak tersebut dengan marah.
Si ayah lalu bangkit dan masuk ke rumah meninggalkan
anaknya yang keheranan. Kemudian, ayahnya keluar lagi sambil membawa sesuatu.
Dia memberikan benda tersebut apda anaknya yang masih heran dan marah. Benda
tersebut ternyata adalah sebuah buku harian lama.
Ayah hanya berkata, “ Bacalah apa yang sudah pernah ayah
tulis dalam buku harian tersebut.”
Si anak menurut dan membaca bagian yang membuatnya
tertegun. Begini bunyi bagian tersebut.
“Hari ini aku bermain di halaman bersama dengan anakku
yang baru berusia 5 tahun. Tiba – tiba ada seekor burung gagak yang hinggap di
pohon. Anakku menunjuk ke arah burung tersebut dan bertanya, “Ayah, apakah yang
ada di pohon itu?” dan aku pun menjawab, “Burung gagak.”
Namun anakku terus menanyakan pertanyaan yang sama dan
aku selalu menjawab dengan jawaban yang sama. Anakku bertanya demikian sampai
25 kali. Demi rasa sayang dan cintaku padanya, aku terus menjawab untuk
memenuhi rasa ingin tahunya.”
Sesudah si anak selesai membaca hal itu, ia memandang
wajah ayahnya. Si ayah pun berkata, “Hari ini ayah hanya menanyakan pertanyaan
yang sama kepadamu sebanyak lima kali dan kau sudah kehilangan kesabaran.”
Demikianlah Artikel Ayah dan Seekor Burung Gagak
the life of the muslim world Ayah dan Seekor Burung Gagak, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.
0 Response to "Ayah dan Seekor Burung Gagak"
Post a Comment