1001 Akal Membantu Anak Belajar

1001 Akal Membantu Anak Belajar - Hallo sahabat the life of the muslim world, pada kesempatan kali ini, kami akan bebragi ilmu tetang islam yang berjudul 1001 Akal Membantu Anak Belajar, saya telah menyediakan semaksimal mungkin, artikel ini sehingga bisa bermanfaat untuk sahabat sekalian, maka dari itu jangan sungkan untuk komentar dan membagikan tulisa ini kempada yang lainnya.

Penulis : 1001 Akal Membantu Anak Belajar
judul artikel : 1001 Akal Membantu Anak Belajar

lihat juga


    1001 Akal Membantu Anak Belajar

    1001 Akal Membantu Anak Belajar
    Sumber Eunike
    Penulis Ev. Anne Kartawijaya, M.Div
    Anak kita memiliki ciri perkembangannya yang khas dalam belajar
    pada tiap masa kehidupannya.
    Sebagai orangtua, kita dapat menjadi penolong yang jauh lebih
    efektif bila kita memahami apa yang dibutuhkan anak kita sesuai
    dengan masa pertumbuhannya. Berikut akan kami sampaikan
    beberapa hal yang dapat kita lakukan agar anak-anak kita dapat
    menguasai keterampilan belajar secara lebih optimal. Pada saat yang
    sama, kita pun dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang sering
    terjadi. Dalam banyak hal, karena kurangnya pemahaman, banyak
    orangtua tanpa disadari justru menghambat tumbuhnya keterampilan
    belajar pada anak-anaknya.
    MASA PRASEKOLAH
    Pada masa prasekolah, yang paling penting bagi seorang anak adalah
    belajar mengenai bagaimana cara belajar, bukan sekadar belajar isi
    materi pelajaran. Untuk itu, orangtua dapat membantu melatih anak
    dengan beberapa cara, antara lain:
    • Melatih anak memulai dan menyelesaikan pekerjaan.
    Biarkan anak memilih permainan atau kegiatan tanpa didikte
    orangtua. Beri kesempatan kepada anak untuk melakukan
    kegiatannya sampai selesai dan membereskan apa yang sudah
    dia kerjakan. Usahakan untuk tidak memotong permainan atau
    kegiatan anak dengan memberikan usulan lain. Biarkan dia
    menekuni apa yang sedang ia mainkan atau lakukan.
    • Melatih anak mengerjakan tugas sendiri.
    Hal ini ternyata harus dimulai sejak anak masih bayi. Ketika
    dia sudah mulai dapat menikmati mainan-mainan sederhana di
    ranjangnya, orangtua yang baru pertama kali punya anak
    biasanya akan sangat terdorong untuk selalu menemaninya
    bermain. Sesungguhnya anak perlu dilatih untuk mengisi
    waktunya sendiri dan bermain sendiri. Kebiasaan untuk selalu
    menemani bayi bermain dapat menciptakan kebergantungan
    pada orang lain. Kebiasaan ini dapat terus melekat menjadi
    pola belajar yang juga sangat bergantung pada orang lain.
    • Melatih anak menyukai baca dan tulis.
    Membaca dan menulis adalah dasar dari semua keterampilan
    belajar. Dengan keterampilan baca dan tulis yang baik, anak
    dapat masuk ke dalam berbagai bidang pelajaran. Oleh sebab
    itu, sejak kecil tanamkan minat baca dan tulis yang besar.
    Biarkan anak membolak-balik buku-buku atau mencoret-coret
    kertas. Sering-seringlah memberi pujian. Kegiatan ini jauh
    lebih bermanfaat daripada permainan-permainan elektronik
    yang tampaknya lebih menarik. Ajaklah anak ke perpustakaan
    atau toko buku secara rutin dan biasakan untuk
    mengalokasikan dana untuk membeli buku sebanyak dana
    untuk membeli mainan. Bacakan cerita-cerita menarik dengan
    buku di tangan. Sediakan buku-buku menarik sebanyak
    mungkin segera setelah anak mulai dapat membaca. Terus
    kembangkan minat anak untuk menulis dengan memberi
    kesempatan melatih kemampuan motoriknya untuk mencoretcoret
    atau menyusus abjad-abjad menjadi kata-kata sederhana
    yang bermakna.
    MASA SEKOLAH DASAR
    Masa sekolah dasar merupakan masa sangat penting bagi anak-anak
    untuk mengembangkan dasar-dasar pola belajar yang sudah
    ditanamkan pada masa prasekolah. Beberapa langkah yang dapat
    dilakukan orangtua untuk membangun keterampilan belajar anakanaknya
    antara lain:
    • Kembangkan kemampuan baca dan tulis.
    Terus ciptakan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan
    kemampuan baca dan tulisnya. Di tengah ke sibukan anak
    dengan pelajaran sekolah dan kesibukan orangtua dengan
    pekerjaan, kebiasaan untuk berkunjung ke perpustakaan perlu
    terus dihidupkan. Banyak orangtua hanya bersemangat pada
    masa pra sekolah. Ketika anak sudah di sekolah dasar,
    kebiasaan baik ini justru ditinggalkan. Lebih baik anak
    mendapat nilai PR pas-pasan akan tetapi program ini tetap
    berlangsung. Jika anak terus dipaksa mengerjakan PR dan
    beban lainnya sehingga tidak sempat membaca dan menulis
    hal yang ia sukai, anak akan kehilangan sukacita belajar yang
    justru sangat penting bagi kehidupannya. Dorong semangat
    anak menulis dengan cara mengirimkan tulisan untuk majalan
    dinding sekolah atau majalan anak-anak, atau
    memperkenalkan dengan sahabat pena.
    • Bantu anak membangun pola belajar mandiri.
    Pola belajar mandiri harus dimulai dengan menyusun jadwal
    belajar sendiri. Buatlah suatu papan jadwal dengan kartu-kartu
    kegiatan. Pada tahap awal, temani anak untuk menyusus
    rencana hariannya sehingga ia dapat memutuskan sendiri
    kapan mengerjakan kewajibannya dan kapan dia mempunyai
    waktu bersantai atau mengerjakan apa yang ia sukai. Dengan
    demikian, anak tidak merasa didikte. Anak juga akan belajar
    untuk mengerjakan apa yang disukai dan apa yang tidak
    disukai namun harus dikerjakan. Perlahan-lahan, latihlah anak
    untuk mendahulukan tugas yang sulit sehingga dia tidak perlu
    cemas dan tegang pada malam hari karena tugas belum
    selesai.
    • Ajarkan anak ketekuanan dan ketelitian.
    Beberapa orangtua mengatakan bahwa sekolah umumnya
    hanya memberikan materi pelajaran, tetapi tidak mengajarkan
    cara belajar yang baik yang akan menumbuhkan ketekunan
    dan ketelitian. Anak harus dilatih untuk tekun yaitu dengan
    memberi kesempatan pada anak untuk menyelesaikan sendiri
    pekerjaan yang mampu dia lakukan. Perasaan puas dengan
    hasil pekerjaan sendiri merupakan suatu perasaan penting bagi
    anak untuk tumbuhnya ketekunan. Akan sulit bagi anak untuk
    menumbuhkan ketekunan jika dia merasa tugas-tugas yang
    dihadapi terlalu sulit untuk diselesaikan. Sebab itu, jika PR
    terlalu banyak atau sulit, orangtua harus membicarakan hal ini
    dengan pihak sekolah. Ketelitian juga dapat ditumbuhkan
    dengan cara meminta anak memeriksa sendiri apa yang sudah
    dikerjakannya. Untuk pertama kali, dapat dibuat suatu
    perjanjian misalnya: "Jika jawaban soal-soal kali ini
    dikerjakan tanpa salah, besok Mama yang periksa. Kalau ada
    kesalahan satu saja, kita periksa bersama-sama. Tetapi jika
    soal kali ini ada kesalahan lebih dari satu, besok kamu harus
    periksa sendiri, baru setelah itu Mama yang periksa." Setelah
    anak periksa sendiri masih ada kesalahan, orangtua jangan
    langsung menunjukkan kesalahan, tapi beri kesempatanan satu
    kali lagi untuk ia periksa sendiri.
    • Berikan fasilitas belajar yang dibutuhkan untuk
    mengerjakan PR-nya.
    Seperti juga ketika kita masih kecil, anak-anak kadang
    membuat orangtua frustasi dengan mengatakan: "Pa, besok
    saya harus membawa kapas tiga gulung untuk proyek di
    sekolah." Dan dia mengatakannya pada pukul 12.00 malam
    ketika kita sudah memakai baju tidur.Mary Leonhardt
    menganjurkan agar situasi pada saat itu tidak dipakai untuk
    mengajar anak tentang tanggung jawab. Saat itu adalah
    saatnya menunjukkan kepada anak bahwa anda pun melihat
    pekerjaan rumahnya sangat penting, seperti yang ia rasakan.
    Tanpa perlu marah-marah gantilah baju dan carilah apotik 24
    jam untuk mendapatkan kapas tersebut. Tanpa anda perlu
    katakan dengan nada marah, anak akan berkata dalam hatinya:
    "Lain kali aku akan lebih teliti mempersiapkan tugasku,
    sehingga Papa tidak perlu serepot ini." Jika anda tidak yakin
    anak menyadari hal itu, katakan esok harinya: "Papa akan
    lebih senang jika kamu memperhatikan tugas lebih awal,
    sehingga kita dapat mempersiapkan lebih baik."
    • Berikan hadiah dengan bijaksana.
    Hadiah akan mengajarkan anak suatu nilai. Jika anda
    memberikan hadiah pada prestasi anak, maka dia akan belajar
    bahwa yang bernilai adalah prestasi. Tapi jika anda
    memberikan hadiah pada proses, maka dia akan belajar bahwa
    proses lebih bernilai daripada prestasi. Mary Leonhardt
    menganjurkan agar orangtua memberikan hadiah bukan pada
    prestasi tapi proses. Misalnya dengan mengatakan, "Kamu
    boleh main sepeda keliling rumah setelah mengulang
    pelajaran selama lima belas menit." Atau anda dapat
    memberikan pelukan dan pujian setelah anak memainkan lagu
    yang sulit di pianonya sebanyak tiga kali sekalipun pada kali
    yang ketiga masih banyak kesalahan. Pujilah untuk
    kemampuan dia bertahan lama dalam belajar lebih daripada
    ketika dia berhasil mendapatkan nilai sepuluh dalam ulangan.
    MASA REMAJA
    Pada masa remaja, ketika anak masuk ke SMP, cara orangtua untuk
    membimbing anaknya akan berubah 180 derajat. Jika pola yang
    diterapkan pada usia SD tetap diteruskan, hasilnya justru lebih sering
    kurang efektif atau bahkan akan gagal total. Untuk itu, orangtua
    perlu sangat hati-hati pada masa remaja ini sehingga dapat terus
    menjadi penolong bagi anaknya. Beberapa kiat yang dapat
    diterapkan pada masa ini antara lain:
    • Jangan terlalu banyak menanyakan tugas anak.
    Kalau pada masa SD anak sangat butuh dikontrol, ditanya dan
    dibimbing, pada masa remaja hal ini justru dapat
    menimbulkan penolakan yang luar biasa. Anak yang
    memasuki masa remaja umumnya merasa sangat risih jika
    orangtua terlalu banyak ikut campur, apalagi sampai
    menanyakan apa yang dilakukan anaknya kepada temantemannya
    atau guru-gurunya. Pada masa ini orangtua harus
    lebih banyak memberikan kebebasan pada anak untuk belajar
    secara mandiri, bahkan untuk bergumul dengan kegagalan
    maupun keberhasilan.
    • Berikan bantuan jika diminta dan usahakan bantuan
    seminimal mungkin.
    Orangtua perlu membantu jika anak meminta bantuan. Tetapi,
    prinsipnya, jangan sampai anak tergantung kepada kita dalam
    mengerjakan tugasnya. Berikan bantuan seperlunya saja.
    Bantuan tidak harus langsung untuk memecahkan masalah.
    Kadang-kadang, kita hanya perlu memberi rangsangan agar
    dia dapat memecahkan masalahnya sendiri. Berikan rangsana
    supaya bukan selalu anda yang mengajari anak, tetapi
    bagaimana anak mengajari anda.
    • Jangan sepelekan masalah emosi, kesehatan dan status
    sosial.
    Menurunnya prestasi belajar tidak selalu karena kemampuan
    intelektual yang kurang atau karena kemalasan. Anak remaja
    banyak diganggu oleh masalah emosi dalam pergaulan,
    kesehatan atau konflik di antara kelompok mereka. Orangtua
    perlu mendampingi anak sebagai pendengar yang baik dan
    mencoba untuk memahami pergumulan mereka di luar
    lingkup kegiatan belajar di sekolah. kadang-kadang tanpa
    menyinggung masalah nilai prestasi anak dapat meningkat
    karena ia merasa sebagian beban hidupnya sudah dipikul
    bersama kedua orangtuanya.
    • Hargai minat dan bakat anak.
    Anak tidak harus selalu mendapat nilai bagus dalam semua
    bidang. Jika anak lebih berminat pada matematika dan tidak
    mempunyai bakat dalam pelajaran bahasa, kita harus
    memberikan peluang kepada anak untuk lebih menekuni
    matematika dan rela hati menerima nilai bahasa yang tidak
    setinggi nilai matematika. Arahkan anak untuk memilih
    jurusan yang sesuai dengan bakatnya dan hargai minatnya itu.
    Jika anak memilih jurusan sesuai minatnya, kemungkinan
    untuk berprestasi jauh lebih besar dibandingkan jika dia
    memilih jurusan yang hanya sekadar memenuhi keinginan hati
    orangtua. Anak yang memilih jurusan yang bukan pilihannya
    sendiri cenderung bermasalah karena hatinya memberontak
    dan tidak puas.
    Kiranya kiat-kiat di atas dapat membawa manfaat bagi anda dan
    dapat memberi tambahan bekal dalam mendampingi anak-anak agar
    mereka dapat menguasai pola belajar yang efektif dan bertumbuh
    menjadi pribadi-pribadi yang mandiri.


    Demikianlah Artikel 1001 Akal Membantu Anak Belajar

    the life of the muslim world 1001 Akal Membantu Anak Belajar, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan the life of the muslim world kali ini.

    Anda sedang membaca artikel 1001 Akal Membantu Anak Belajar dan artikel ini url permalinknya adalah https://jumro.blogspot.com/2010/09/1001-akal-membantu-anak-belajar.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

    Related Posts :

    0 Response to "1001 Akal Membantu Anak Belajar"